Senin, 19 November 2018

PEMANFAATAN LIMBAH BUDIDAYA IKAN LELE


A. Limbah Air Kolam Lele

Limbah air kolam lele, terutama budidaya lele sistem bioflok dapat dimanfaatkan untuk budidaya pakan alami dan pupuk tanaman.

1. Untuk Budidaya Pakan Alami

Intensifikasi budidaya ikan lele membawa implikasi penggunaan pakan buatan kaya protein yang semakin banyak untuk mendukung pertumbuhan ikan yang semakin besar. Limbah yang dihasilkan oleh sistem budidaya tersebut juga akan semakin tinggi. Proses konversi senyawaan nitrogen yang berlangsung lebih cepat adalah proses heterotrofik, bakteri heterotroph dapat mengubah senyawaan amoniak menjadi biomassa bakteri sebagai sumber protein dengan penambahan karbon organik.pemanfaatan limbah lele dengan sistem intensif melalui teknologi bioflok dapat dilakuakan dengan budidaya cacing sutra. Cacing sutra merupakan salah satu jenis pakan alami ikan budidaya yang potensial untuk dikembangkan karena memiliki kandungan nutrien yang cukup tinggi (52-57 % protein). Saat ini pemenuhan kebutuhan cacing sutra hanya mengandalkan dari hasil tangkapan alam, dimana hasil tangkapan ini belum mencukupi kebutuhan dari permintaan. Hasil tangkapan alam tidak memiliki jaminan kualitas, karena cacing sutra dapat menjadi pembawa agen penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada benih ikan. 

2. Untuk Pupuk Tanaman

Limbah air bekas air kolam ikan lele bisa dimanfaatkan sebagai pupuk atau penyubur tanaman. Mengapa limbah air bekas kolam ikan bisa bermanfaat untuk semua jenis tanaman. Khusnya untuk tanaman sayur di dalam limbah air kolam ikan lele mengandung Nitrogen, Pospor yang paling banyak. Unsur-unsur hara ini dibutuhkan oleh tanaman. Limbah air kolam lele itu menjadi pupuk atau nutrisi yang baik bagi tanaman.


B. Limbah Pengolahan Lele

Limbah pengolahan ikan lele seperti kepala, tulang dan jeroan  dalam jumlah besar yang tidak dikelola dengan baik akan berdampak terhadap lingkungan seperti menimbulkan bau yang tidak sedap. Untuk meminimalisir terjadinya polusi, limbah tersebut dapat diolah kembali menjadi bahan pakan alternative, diolah menjadi bahan probiotik dan bahkan tulang dan kepala lele dapat dijadikan produk makanan.

1. Sebagai Pakan Alternative

Limbah olahan ikan lele berupa isi perut dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak seperti itik atau dapat jadikan pakan kembali untuk ikan lele.

2. Sebagai bahan probiotik

Limbah lele berupa kepala dan jeroan dapat dijadikan bahan baku pembuatan probiotik, karena pada limbah tersebut terdapat bakteri Lactobacillus. Probiotik yang sudah diolah dapat dijadikan campuran pakan ikan.

3. Produk Makanan

Olahan lele yang ada biasanya masih meninggalkan limbah berupa kepala dan tulang ikan lele. Ketika dibuang atau dibiarkan begitu saja, maka limbah ikan juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, misalnya menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu dengan langsung membuang bagian-bagian ikan tersebut, maka telah terjadi pembuangan sejumlah nutrisi penting dari limbah. Misalnya tulang ikan yang dapat menjadi sumber beberapa mineral, terutama kalsium. Selain itu, biasanya pada kepala dan tulang ikan masih terdapat sisa-sisa daging yang menempel, yang jika dikumpulkan dalam jumlah banyak, dapat digunakan sebagai bahan baku untuk membuat berbagai produk makanan olahan. Meskipun produk makanan olahan dan produk perikanan lainnya juga dapat dibuat dengan bahan baku target utama ikan, tetapi dengan memanfaatkan limbah hasil pengolahan perikanan berarti turut membantu mengurangi limbah dan meningkatkan pemanfaatan ikan yang memiliki nutrisi yang tinggi. Agar kepala, dan tulang ikan lele tidak menjadi limbah yang dapat mencemari lingkungan maka perlu dilakukan upaya pengolahan limbah tersebut menjadi produk yang bernilai ekonomis di antaranya adalah dengan membuat brownies, nugget, dan kerupuk. 

Sumber :
  • http://sumsel.tribunnews.com/2018/04/27/limbah-air-bekas-kolam-ikan-lele-bisa-dimanfaatkan-sebagai-pupuk-tanaman?page=2
  • http://djpb.kkp.go.id/index.php/mobile/arsip/c/579/Pemanfaatan-Limbah-Olahan-Lele/?category_id=18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar