Hama dan Penyakit Pada Ikan
Bawal
Ikan bawal berasal dari Amerika
Selatan. Ikan bawal merupakan salah satu jenis ikan air tawar tersebar dari
golongan ikan neotropik. Pertumbuhan ikan bawal relatif lebih cepat
dibandingkan dengan beberapa jenis ikan air tawar lain.
Budidaya ikan bawal tidak
sulit. Ikan ini dapat dibudidayakan di kolam tertutup atau tergenang dan
kolam air deras dan dipelihara dalam jala (jaring) apung yang dibangun di
pinggir waduk atau danau dan perairan umum.
Pemijahan ikan bawal di kolam
hanya dapat dilakukan dengan cara hypofisasi atau rangsangan hormon (induce
spawing) menggunakan ekstraks kelenjar hypopisa, ovaprim. Selanjutnya,
induk yang telah dirangsang dipijahan secara alami ataupun dilakukan striping
atau ovulasi buatan.
Kendala utama budidaya ikan bawal
adalah serangan hama dan parasit. Berdasarkan pengamatan di kolam
pemeliharaan ikan bawal menunjukkan bahwa sebagian terbesar kasus-kasus
serangan parasit terjadi pada saat awal pemeliharaan atau fase perkembangan
benih ikan. Parasit yang seringkali menyerang benih ukuran sedang
adalah Ichthyopthirius, Trikodina.
a. Notonecta
Nototecta di Jawa Barat disebut bebeasan (beas = beras), karena bentuknya yang seperti beras. Hama ini memiliki 5 pasang kaki, 3 pasang kaki dibagian belakang digunakan untuk berenang, 2 pasang dibagian depan digunakan sebagai alat penyengat. Hama ini biasanya menyerang benih terutama yang berukuran kecil.
Binatang ini memiliki kemampuan untuk terbang ketika akan berpindah tempat. Oleh karena binatang ini dapat terbang, maka sampai saat ini pencegahan notonecta masih sulit dilakukan. Cara terbaik yang dilakukan yaitu mengurangi kandungan bahan organik di kolam dan membuang tanaman air jika ada.
b. Ucrit / Uceng
Larva Cybister, atau masyarakat lebih sering menyebutnya Ucrit / uceng.Ucrit memiliki badan seperti ulat, badannya kaku, tetapi dapat bergerak dengan cepat, tubuhnya agak berwarna kehijauan. Binatang ini memiliki alat penyengat dibagian ekornya. Cara penyerangannya dengan menjepit perut mangsa hingga robek.
Keberadaan ucrit dapat dicegah dengan mengurangi kandungan bahan organik di dalam kolam dan melakukan persiapan kolam yang baik. Adapun cara pemberantasannya dengan menggunakan insektisida dengan nama dagang yang disebut deciss dengan dosis 2 mg/liter.
c. Belut
Banyak ditemukan di persawahan, juga di pematang kolam. Binatang ini termasuk karnivora, makanan yang paling disukai adalah cacing. Binatang ini sering memangsa ikan terutama yang berukuran kecil. Binatang ini perlu diberantas dengan mengeringkan tanah kolam , kemudian lubang-lubangnya ditutup.
Selain hama diatas, ada beberapa hama lain yang meyerang ikan bawal diantaranya:
1) Kini-kini / larva capung
2) Kumbang air
3) Kepiting
4) Ikan dari jenis predator (lele, ikan gabus)
5) Burung
6) Argulus sp.
7) Lernea
8) Ular sawah
B. Serangan Penyakit
Tabel 1. Penyakit yang sering Menyerang di Lokasi Pembenihan
PENYAKIT
|
GEJALA
|
PENGOBATAN KIMIAWI
|
PENGOBATAN TRADISIONAL
|
1. Parasit
Penyakit Bintik Putih / White Spot disebabkan oleh protozoaIchthyphItirius multifiliis
|
Malas berenang, sering mengapung di permukaan air, terlihat bintik putih di bagian sirip, tutup insang, permukaan tubuh, dan ekor.
|
Direndam formalin 400 ppm dan malachyt green 0,1 ppm selama 1 jam
direndan dalam air mengalir pelan
|
Direndam dengan daun miana 7-10 lembar yang direbus dengan 3 gelas air selama 3 x sehari.
|
2. Parasit
Disebabkan oleh parasitTrichodina spp
|
Benih lemah dan kurus, kelihatan gatal dan sering menggosok pada benda lain
|
Direndam formalin dengan dosis 200 ppm selama 30 menit
Direndam malachyt green dengan dosis 0,1 ppm selama 24 jam
|
Direndam dengan daun miana 7-10 lembar yang direbus dengan 3 gelas air selama 3 x sehari.
|
Tabel 2. Penyakit yang sering Menyerang di Lokasi Pembesaran
PENYAKIT
|
GEJALA
|
PENGOBATAN KIMIAWI
|
PENGOBATAN TRADISIONAL
|
1.Parasit
Disebabkan oleh cacing Dactylogyrussp dan parasit Gyrodactylus sp
|
Kulit kusam , sirip rontok, ikan mengosokan tubuh pada benda padat (substrat), operkulum merenggang
|
Direndam formalin dengan dosis 200 ppm selama 30 menit
Direndam
Direndan dalam air mengalir pelan
|
Direndam dengan daun miana 10-15 lembar yang direbus dengan 5 gelas air selama 3 x sehari.
|
2. Parasit
Disebabkan oleh parasitTrichodina spp
|
Benih lemah dan kurus, kelihatan gatal dan sering menggosok pada benda lain
|
Direndam formalin dengan dosis 200 ppm selama 30 menit
Direndam malachyt green dengan dosis 0,1 ppm selama 24 jam
|
Direndam dengan daun miana 10-15 lembar yang direbus dengan 5 gelas air selama 3 x sehari.
|
Sumber :
- http://www.kolamania.com/2017/05/hama-penyakit-yang-sering-menyerang-ikan-bawal.html
- http://komunitaspenyuluhperikanan.blogspot.com/search?q=budidaya+bawal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar