Jumat, 22 Februari 2019

BUDIDAYA IKAN GURAMI DI KOLAM TERPAL

cara budidaya gurame kolam terpal


Budidaya  ikan gurame dikolam terpal untuk saat ini semakin diminati oleh masyarakat umumnya, karena dapat dilakukan dilahan sempit dan minim air. Bila awalnya dalam membudidayakan ikan gurame dilakukan di empang maupun di kolam yang terdapat aliran air, saat ini ikan gurame dapat dibudidayakan di kolam terpal. Bahkan untuk kolam terpal yang digunakan tidak perlu yang luas yang penting didesain baik sesuai dengan kapasitas populasi ikan gurame. Untuk modal yang akan dibutuhkan dalam budidaya ikan gurame kolam terpal juga lebih hemat bila dibanding dengan membuat kolam beton. Selain itu kolam terpal juga sangat mudah dibongkar pasang apabila nanti sudah tidak akan digunakan lagi.
Nah berikut ini langkah-langkah dalam berbudidaya ikan gurame di kolam terpal untuk lebih jelasnya simak ulasannya berikut ini.

Proses Membuat Media

Untuk media  yang akan digunakan untuk membuat kolam ialah plastik atau juga terpal, kita dapat membeli terpal di toko alat pertanian dengan harga bervariatif. Apabila anda tidak ingin menggunakan terpal maka dapat diganti dengan menggunakan plastik  yang transparan yang memiliki ukuran panjang dan lebarnya hampir sama seperti terpal. Selain terpal atau plastik untuk budidaya ikan gurame di kolam terpal juga membutuhkan batu bata merah yang akan digunakan sebagai tembok penopang dengan ketinggian maksimal panjang 4 meter, lebar 2 meter dan ketinggian 1 meter. Untuk tahap awal yang dilakukan yakni dengan membuat tembok dari susunan batu bata merah, setelah tersusun rapi kemudian letakkan terpal atau plastik dibagian dinding dalam dan lantai dasar kolam. Selain menggunakan tembok batu bata dapat menggunakan tembok tanah. Jika menggunakan tembok tanana dapat dilakungan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1.   Gali tanah yang akan digunakan sebagai kolam dengan ukuran 4×6 m.
2.   Siapkan terpal berukuran 6×8 m.
3.   Timbunkan tanah hasil galian mengelilingi kolam hingga membentuk pematang.
4.   Buat lubang disalah satu dasar kolam yang berfungsi sebagai saluran pembuangan.
5.   Taburkan sekam padi pada dasar kolam dengan ketebalan 10-15 cm.
6.   Sambungkan pipa paralon pada lubang yang telah dibuat untuk saluran pembuangan.
7.   Pasang terpal, kemudian rekatkan terpal dengan pipa paralon menggunakan lem yang sangat kuat, kemudian perkuat dengan cincin klem besi. arahkan pipa ke lubang pembuangan yang tadi telah dibuat.
8.   Setelah terpal terpasang rapih, timbun ujung terpal dengan tanah.
9.   Terakhir, cuci kolam menggunakan sabun hingga bersih untuk menghilangkan bau lem/bahan kimia yang dapat berdampak buruk pada benih ikan.
10. Keringkan kolam terpal selama ±3 hari hingga benar-benar set.

Teknik Pengisian Air Kolam

Langkah selanjutnya setelah membuat kolam selesai dilakukan, berikutnya ialah mengisi kolam dengan air kurang labih dengan ketinggian air 50-75 cm. hal ini bertujuan agar ikan tidak dapat mudah melompat atau saat hujan tidak akan meluap setelah kolam terisi air proses budidaya ikan gurame dikolam terpal belum dapat ditempati ikan gurame, tetapi kolam yang berisi air tersebut harus didiamkan kurang lebih 1 minggu. Setelah itu baru kolam ditebari benih ikan gurame yang sudah berusia 2 bulan karena sudah mampu bertahan di cuaca dan suhu kolam terpal. Dengan langkah sebagai berikut :

  1. Isi air kolam setinggi 50-75 cm (disesuaikan dengan tinggi kolam 1 meter), agar ikan tidak mudah melompat keluar, sekaligus menghindari air meluap saat terjadi hujan
  2. Tambahkan Probiotik dengan dosis: 3ml/m3. Penambahan ini berguna untuk mendorong pertumbuhan plankton dan pakan alami ikan
  3. Diamkan kolam yang telah berisi air dan probiotik  selama satu minggu. Ini bertujuan agar plankton dan pakan ikan gurame alami tumbuh sempurna.
  4. Tebar benih ikan gurame sesuai kapasitas.


Takaran Jumlah Benih

Untuk ukuran kolam yang sudah dijelaskan sebelumnya dapat digunakan untuk budidaya gurame kurang lebih 200 ekor, hal ini bertujuan agar populasi ikan saat semakin besar tidak berlebihan. Selain itu selama berbudidaya ikan gurame di kolam terpal harus rutin diberi pakan pada waktu pagi dan sore harinya.
Untuk mengurangi efek panas matahari anda dapat menambahkan eceng gondok sehingga pada suhu air tidak terlalu berlebihan. Sedangkan untuk perawatan yang diperlukan antara lain dengan membuat saringan air seperti dalam aquarium, karena jenis ikan ini sangat membutuhkan oksigen yang baik dan air yang bersih. Dalam setiap 2 minggu sekali air diberi sanitizer hal ini bertujuan untuk membunuh bibit penyakit didalam kolam terpal.
Dalam proses ini apabila diterapkan dengan baik, maka budidaya dan budidaya gurame dalam metode menggunakan kolam terpal dapat menghasilkan panen yang baik. Bahkan perhitungan keuntungan yang didapat dapat lebih besar dibanding metode lainnya. Dalam hitungan kurang lebih 4 bulan, ikan budidaya gurame kolam terpal dapat dipanen dan siap disetorkan ke tengkulak atau distributor ikan air tawar untuk disalurkan ke berbagai kota.
Perawatan Ikan Gurame
1.   Masukkan Enceng Gondok, Agar Dapat Mengurangi Suhu Matahari
Dalam budidaya ikan gurame, suhu matahari sangat berpengaruh dalam perkembangan ikan. Salah satu cara mengurangi teriknya sinar matahari adalah dengan menggunakan enceng gondok.

Eceng gondok mengambang dipermukaan air, sehingga dapat berfungsi sebagai peneduh/penutup permukaan air dikala terik panas sinar matahari. Selain itu, eceng gondok dapat dijadikan sebgai rumah tempat bersarang bagi ikan dan sebagai tempat berkembang biak.

2. Tanam Pohon Disekitar Kolam Gurame
Selain eceng gondok, anda perlu menanam pohon disekitar kolam. Ini berfungsi sebagai filter cahaya matahari agar tidak langsung mengenai kolam.

Namun, perlu Anda perhatikan bahwa pohon peneduh kolam tidak boleh menutupi keseluruhan kolam. Agar kelembaban nya tidak terlalu tinggi dan malah berdampak buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan ikan.

3. Bersihkan Kolam
Membersihkan kolam ikan adalah salah satu faktor penting dalam budidaya ikan gurame. Umumnya, cara membersihkan kolam ikan menggunakan teknik peyiponan. Penyiponan berasal dari kata ipon atau Shift Pond.

Penyiponan adalah suatu teknik pembersihan kolam yang dilakukan dengan menyedot dan membuang kotoran/sisa pakan ikan gurame. Penyiponan adalah salah satu kunci dalam budidaya ikan gurame dengan kolam terpal.

Penyiponan kolam terpal dapat dilakukan dengan sederhana. Misal dengan membuat alat sipon sederhana menggunakan selang air dengan sambungan pipa paralon berbentuk T pada ujung selang. Pipa paralon yang tersambung tersebut selanjutnya diberi lubang.

Cara kerja sipon ini mirip dengan cara kerja pada mesin penyedot debu. Penyiponan berfungsi untuk menjaga kebersihan serta kesehatan air pada kolam terpal. Penyiponan juga membantu kolam terpal tetap ideal untuk budidaya ikan gurame.
 
4. Jaga Kadar Keasaman Air
Derajat keasaman pada air menunjukkan aktifitas ion hydrogen yang terkandung. Semakin tinggi konsentrasi ion h+ maka semakin asam (acid), ditunjukkan dengan PH <7. Semakin tinggi konsentrasi ion oh- maka air semakin basa (alkali), ditunjukkan dengna PH >7. Pada air murni (neutral) memiliki kandungan PH = 7.

Ikan budidaya umumnya lebih suka hidup pada perairan yang memiliki derajat keasaman netral condong basa, pada kisaran PH 6.5 – 9 dan optimumnya berada pada kisaran PH 7-8.5. Air kolam yang memiliki derajat keasaman tinggi sangat berbahaya bagi kesehatan ikan. Hal ini dikarenakan mayoritas penyakit berkembang pada suasana asam.

Keasaman air kolam disebabkan oleh:
·         Sumber air yang ada di kolam itu sendiri yang memang sudah asam.
·     Sisa kotoran ikan didalam kolam yang terdekomposisi secara unaerob mengalami proses fermentasi,   sehingga menyebabkan keasaman.
·         Hasil respirasi ikan budidaya yang berupa CO2 akan menyebabkan keasaman.
·         Hasil respirasi mikro alga pada malam hari berupa CO2 juga meningkatkan derajat
 keasaman air.
·         Tambahan air hujan yang masuk kekolam umumnya bersifat asam.

Untuk mengatasi keasaman pH, maka perlu dilakukan Pemberian kapur ( Liming ). Ini dilakukan karena kapur merupakan bahan yang paling mudah untuk menaikkan pH air. Jenis kapur yang sering digunakan pada perikanan adalah kapur dolomit.

Pakan Ikan Gurame
Ikan gurame adalah jenis hewan omnivore yang cenderung herbivora. Pada fase larva, makanan alami gurame  berupa cacing sutera, rotifer, dan infusaria.

Setelah berumur beberapa hari, benih gurame lebih menyukai larva insekta, krustacea dan zooplankton.

Setelah beberapa bulan barulah pakan ikan gurame dapat diganti berupa tumbuhan air lunak, dedaunan seperti daun talas, daun papaya, daun singkong, daun lamtoro, dll. Apabila kebutuhan pakan ikan gurame tidak mencukupi, ikan gurame bisa memakan bahan organik yang ada didasar perairan.

Jika ingin memberi pakan ikan gurame tambahan dalam budidaya ikan gurame, dapat diberi dedak, ampas tahu dan bungkil kedelai. Untuk pakan ikan gurame alternatif dapat ditambahkan rayap untuk gurame muda dan induk.

Tips Agar Ikan Gurame Tahan Terhadap Hama dan Penyakit

Selain memperhatikan pakan ikan gurame sesuai dengan takaran yang biasa anda lakukan, anda juga sangat perlu melakukan pemeliharaan. Ini diperlukan agar ikan gurame tahan terhadap hama dan penyakit. Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan budidaya ikan gurame adalah kondisi kolam. Kondisi kolam yang buruk dapat menyebabkan ikan mudah terserang penyakit.
Anda Sangat perlu menambahkan bakteri pendukung dalam kolam. Bakteri ini berperan sebagai pengurai/decomposer, fermentator dan katalisator. Bakteri-bakteri yang mempunyai kemampuan tersebut diantaranya adalah Bacillus brevis, Bacillus pumilus, Bacillus mycoides, Pseudomonas alcaligenes dan Micrococcus roseus.

Penambahan bakteri pendukung dalam budidaya ikan gurame berperan penting dalam mempercepat pertumbuhan, karena mampu meningkatkan nafsu makan, mendukung proses pencernan, dan memaksimalkan penyerapan nutrisi pada tubuh.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar