Budidaya ikan gurame dikolam terpal untuk saat ini
semakin diminati oleh masyarakat umumnya, karena dapat dilakukan dilahan sempit
dan minim air. Bila awalnya dalam membudidayakan ikan gurame dilakukan di
empang maupun di kolam yang terdapat aliran air, saat ini ikan gurame dapat
dibudidayakan di kolam terpal. Bahkan untuk kolam terpal yang digunakan tidak
perlu yang luas yang penting didesain baik sesuai dengan kapasitas populasi
ikan gurame. Untuk modal yang akan dibutuhkan dalam budidaya ikan gurame kolam
terpal juga lebih hemat bila dibanding dengan membuat kolam beton. Selain itu
kolam terpal juga sangat mudah dibongkar pasang apabila nanti sudah tidak akan
digunakan lagi.
Nah berikut ini
langkah-langkah dalam berbudidaya ikan gurame di kolam terpal untuk lebih
jelasnya simak ulasannya berikut ini.
Proses Membuat Media
Untuk media yang akan digunakan untuk membuat kolam ialah
plastik atau juga terpal, kita dapat membeli terpal di toko alat pertanian
dengan harga bervariatif. Apabila anda tidak ingin menggunakan terpal maka
dapat diganti dengan menggunakan plastik yang transparan yang memiliki ukuran panjang
dan lebarnya hampir sama seperti terpal. Selain terpal atau plastik untuk budidaya
ikan gurame di kolam terpal juga membutuhkan batu bata merah yang akan
digunakan sebagai tembok penopang dengan ketinggian maksimal panjang 4 meter,
lebar 2 meter dan ketinggian 1 meter. Untuk tahap awal yang dilakukan yakni
dengan membuat tembok dari susunan batu bata merah, setelah tersusun rapi kemudian
letakkan terpal atau plastik dibagian dinding dalam dan lantai dasar kolam. Selain
menggunakan tembok batu bata dapat menggunakan tembok tanah. Jika menggunakan
tembok tanana dapat dilakungan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Gali tanah yang akan digunakan
sebagai kolam dengan ukuran 4×6 m.
2. Siapkan terpal berukuran 6×8 m.
3. Timbunkan tanah hasil galian
mengelilingi kolam hingga membentuk pematang.
4. Buat lubang disalah satu dasar kolam
yang berfungsi sebagai saluran pembuangan.
5. Taburkan sekam padi pada dasar kolam
dengan ketebalan 10-15 cm.
6. Sambungkan pipa paralon pada lubang
yang telah dibuat untuk saluran pembuangan.
7. Pasang terpal, kemudian rekatkan
terpal dengan pipa paralon menggunakan lem yang sangat kuat, kemudian perkuat
dengan cincin klem besi. arahkan pipa ke lubang pembuangan yang tadi telah
dibuat.
8. Setelah terpal terpasang rapih,
timbun ujung terpal dengan tanah.
9. Terakhir, cuci kolam menggunakan
sabun hingga bersih untuk menghilangkan bau lem/bahan kimia yang dapat
berdampak buruk pada benih ikan.
10. Keringkan kolam terpal selama ±3 hari
hingga benar-benar set.
Teknik Pengisian Air
Kolam
Langkah selanjutnya
setelah membuat kolam selesai dilakukan, berikutnya ialah mengisi kolam dengan
air kurang labih dengan ketinggian air 50-75 cm. hal ini bertujuan agar ikan
tidak dapat mudah melompat atau saat hujan tidak akan meluap setelah kolam
terisi air proses budidaya ikan gurame dikolam terpal belum dapat ditempati
ikan gurame, tetapi kolam yang berisi air tersebut harus didiamkan kurang lebih
1 minggu. Setelah itu baru kolam ditebari benih ikan gurame yang sudah berusia
2 bulan karena sudah mampu bertahan di cuaca dan suhu kolam terpal. Dengan langkah
sebagai berikut :
- Isi air kolam setinggi 50-75 cm (disesuaikan dengan tinggi kolam 1 meter), agar ikan tidak mudah melompat keluar, sekaligus menghindari air meluap saat terjadi hujan
- Tambahkan Probiotik dengan dosis: 3ml/m3. Penambahan ini berguna untuk mendorong pertumbuhan plankton dan pakan alami ikan
- Diamkan kolam yang telah berisi air dan probiotik selama satu minggu. Ini bertujuan agar plankton dan pakan ikan gurame alami tumbuh sempurna.
- Tebar benih ikan gurame sesuai kapasitas.
Takaran Jumlah Benih
Untuk ukuran kolam
yang sudah dijelaskan sebelumnya dapat digunakan untuk budidaya gurame kurang
lebih 200 ekor, hal ini bertujuan agar populasi ikan saat semakin besar tidak
berlebihan. Selain itu selama berbudidaya ikan gurame di kolam terpal harus
rutin diberi pakan pada waktu pagi dan sore harinya.
Untuk mengurangi efek
panas matahari anda dapat menambahkan eceng gondok sehingga pada suhu air tidak
terlalu berlebihan. Sedangkan untuk perawatan yang diperlukan antara lain
dengan membuat saringan air seperti dalam aquarium, karena jenis ikan ini
sangat membutuhkan oksigen yang baik dan air yang bersih. Dalam setiap 2 minggu
sekali air diberi sanitizer hal ini bertujuan untuk membunuh bibit penyakit
didalam kolam terpal.
Dalam proses ini
apabila diterapkan dengan baik, maka budidaya dan budidaya gurame dalam metode
menggunakan kolam terpal dapat menghasilkan panen yang baik. Bahkan perhitungan
keuntungan yang didapat dapat lebih besar dibanding metode lainnya. Dalam
hitungan kurang lebih 4 bulan, ikan budidaya gurame kolam terpal dapat dipanen
dan siap disetorkan ke tengkulak atau distributor ikan air tawar untuk
disalurkan ke berbagai kota.
Perawatan Ikan Gurame
1. Masukkan Enceng Gondok, Agar Dapat
Mengurangi Suhu Matahari
Dalam budidaya ikan gurame, suhu
matahari sangat berpengaruh dalam perkembangan ikan. Salah satu cara mengurangi
teriknya sinar matahari adalah dengan menggunakan enceng gondok.
Eceng gondok mengambang dipermukaan
air, sehingga dapat berfungsi sebagai peneduh/penutup permukaan air dikala
terik panas sinar matahari. Selain itu, eceng gondok dapat dijadikan sebgai
rumah tempat bersarang bagi ikan dan sebagai tempat berkembang biak.
2. Tanam Pohon Disekitar Kolam Gurame
Selain eceng gondok, anda perlu
menanam pohon disekitar kolam. Ini berfungsi sebagai filter cahaya matahari
agar tidak langsung mengenai kolam.
Namun, perlu Anda perhatikan bahwa
pohon peneduh kolam tidak boleh menutupi keseluruhan kolam. Agar kelembaban nya
tidak terlalu tinggi dan malah berdampak buruk terhadap pertumbuhan dan
perkembangan ikan.
3. Bersihkan Kolam
Membersihkan kolam ikan adalah salah
satu faktor penting dalam budidaya ikan gurame. Umumnya, cara membersihkan
kolam ikan menggunakan teknik peyiponan. Penyiponan berasal dari kata ipon atau Shift Pond.
Penyiponan adalah suatu teknik
pembersihan kolam yang dilakukan dengan menyedot dan membuang kotoran/sisa
pakan ikan gurame. Penyiponan adalah salah satu kunci dalam budidaya ikan
gurame dengan kolam terpal.
Penyiponan kolam terpal dapat
dilakukan dengan sederhana. Misal dengan membuat alat sipon sederhana
menggunakan selang air dengan sambungan pipa paralon berbentuk T pada ujung
selang. Pipa paralon yang tersambung tersebut selanjutnya diberi lubang.
Cara kerja sipon ini mirip dengan cara kerja pada
mesin penyedot debu. Penyiponan berfungsi untuk menjaga kebersihan serta
kesehatan air pada kolam terpal. Penyiponan juga membantu kolam terpal tetap
ideal untuk budidaya ikan gurame.
4. Jaga Kadar Keasaman Air
Derajat keasaman pada air
menunjukkan aktifitas ion hydrogen yang terkandung. Semakin tinggi konsentrasi
ion h+ maka semakin asam (acid), ditunjukkan dengan PH <7. Semakin tinggi
konsentrasi ion oh- maka air semakin basa (alkali), ditunjukkan dengna PH >7.
Pada air murni (neutral) memiliki kandungan PH = 7.
Ikan budidaya umumnya lebih suka hidup pada perairan
yang memiliki derajat keasaman netral condong basa, pada kisaran PH 6.5 – 9 dan
optimumnya berada pada kisaran PH 7-8.5. Air kolam yang memiliki derajat
keasaman tinggi sangat berbahaya bagi kesehatan ikan. Hal ini dikarenakan
mayoritas penyakit berkembang pada suasana asam.
Keasaman air kolam disebabkan oleh:
·
Sumber air
yang ada di kolam itu sendiri yang memang sudah asam.
· Sisa kotoran
ikan didalam kolam yang terdekomposisi secara unaerob mengalami proses
fermentasi, sehingga menyebabkan keasaman.
·
Hasil
respirasi ikan budidaya yang berupa CO2 akan menyebabkan keasaman.
·
Hasil
respirasi mikro alga pada malam hari berupa CO2 juga meningkatkan derajat
keasaman air.
keasaman air.
·
Tambahan air
hujan yang masuk kekolam umumnya bersifat asam.
Untuk mengatasi keasaman pH, maka perlu dilakukan
Pemberian kapur ( Liming ). Ini dilakukan karena kapur merupakan bahan yang
paling mudah untuk menaikkan pH air. Jenis kapur yang sering digunakan pada
perikanan adalah kapur dolomit.
Pakan Ikan Gurame
Ikan gurame adalah jenis hewan
omnivore yang cenderung herbivora. Pada fase larva, makanan alami gurame
berupa cacing sutera, rotifer, dan infusaria.
Setelah berumur beberapa hari, benih
gurame lebih menyukai larva insekta, krustacea dan zooplankton.
Setelah beberapa bulan barulah pakan
ikan gurame dapat diganti berupa tumbuhan air lunak, dedaunan seperti daun
talas, daun papaya, daun singkong, daun lamtoro, dll. Apabila kebutuhan pakan
ikan gurame tidak mencukupi, ikan gurame bisa memakan bahan organik yang ada
didasar perairan.
Jika ingin memberi pakan ikan gurame
tambahan dalam budidaya ikan gurame, dapat diberi dedak, ampas tahu dan bungkil
kedelai. Untuk pakan ikan gurame alternatif dapat ditambahkan rayap untuk
gurame muda dan induk.
Tips Agar Ikan Gurame Tahan Terhadap Hama
dan Penyakit
Selain memperhatikan pakan ikan
gurame sesuai dengan takaran yang biasa anda lakukan, anda juga sangat perlu
melakukan pemeliharaan. Ini diperlukan agar ikan gurame tahan terhadap hama dan
penyakit. Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan
budidaya ikan gurame adalah kondisi kolam. Kondisi kolam yang buruk dapat
menyebabkan ikan mudah terserang penyakit.
Anda Sangat perlu menambahkan
bakteri pendukung dalam kolam. Bakteri ini berperan sebagai
pengurai/decomposer, fermentator dan katalisator. Bakteri-bakteri yang
mempunyai kemampuan tersebut diantaranya adalah Bacillus
brevis, Bacillus pumilus, Bacillus mycoides, Pseudomonas alcaligenes dan Micrococcus roseus.
Penambahan bakteri pendukung dalam budidaya ikan
gurame berperan penting dalam mempercepat pertumbuhan, karena mampu
meningkatkan nafsu makan, mendukung proses pencernan, dan memaksimalkan penyerapan
nutrisi pada tubuh.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar