Jumat, 08 Februari 2019

BUDIDAYA IKAN BETOK

Pendahuluan

Ikan Betok  merupakan salah satu ikan yang berhabitat di perairan tawar. Ikan ini hanya bisa dijumpai di sungai – sungai dan danau saja. Nama lainnya adalah ikan bethik yang mana ikan ini banyak dijumpai di Indonesia seperti di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan daerah lainnya. Salah satu keunikan dari ikan betok adalah kemampuannya untuk memanjat ke daratan. Jadi ikan ini termasuk ikan yang liar. Walaupun ikan ini liar bukan berati tidak dapat dibudidayakan.

Adapun ikan betok memiliki ciri – ciri sebagai berikut :

  • Memiliki warna sedikit coklat dan hijau pada bagian atas kulitnya.
  • Untuk dibagian samping badannya ini berwarna kuning.
  • Jika dilihat pada bagian bawah ikan ini memiliki warna yang gelap melintang dan tidak beraturan.
  • Untuk ukuran ikan yang hidup diperaian tawar ikan ini tergolong kecil dengan panjang maksimal dari ikan betok adalah 25 sentimeter.
  • Dibagian kepala ikan ini terdapat sisik yang keras dan kaku sekali.
  • Dan di insang ikan betok ini terdapat tutup dengan gigi yang tajam. Diharapkan berhati – hati saat membersihkan insang dari ikan ini agar tidak melukai tangan Anda.
  • Ikan betok memiliki usia yang cukup panjang yakni sekitar 6 tahunan.

Ikan ini mulai banyak dibudidayakan terutama didaerah Kalimantan karena ikan ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi, selain itu rasa daging ikan ini yang cukup lezat dan gurih. Jenis yang sering dibudidayakan adalah ikan betok hijau, jenis ini dapat mencapai bobot sekitar 200 gram dibanding kan dengan jenis betok lainnya.

Cara Budidaya
Persiapan Kolam Budidaya Ikan Betok
1.        Proses Pengolahan Kolam Tanah / Beton

·         Pengeringan

Dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan kolam dari sisa budidaya sebelumnya dan mematikan bibit-bibit penyakit.

·         Pengapuran

Dilakukan menggunakan kapur Dolomit atau Zeolit dengan dosis 60 gr per m2 untuk mengembalikan tingkat kasaman tanah pada dasar kolam dan untuk mematikan bibit penyakit yang belum mati pada saat proses pengeringan.

·         Pemasukan air

Air dimasukkan secara bertahap, tahap pertama dimasukkan setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk memberikan waktu plankton untuk tumbuh. Plankton nantinya akan menjadi pakan alami ikan betok.

2.        Pemijahan Ikan Betok
Benih ikan betok ini diperoleh dari pemijahan indukan ikan betok jantan dan ikan betok betina. Untuk membedakan antara ikan jantan dan betina dapat dilihat dari fisiknya. Berikut adalah ciri-ciri ikan jantan dan betina:
1.      Jantan

·         Memiliki bentuk tubuh yang kecil
·         Memiliki kelamin yang memanjang
·         Dan memiliki gerakan yang lincah dan gesit

2.      Betina

·         Memiliki bentuk tubuh yang lebih besar
·         Memiliki lubang kelamin dengan bentuk bulat
·         Serta memiliki gerakan yang agak lambat

Pemijahan ikan betok ini biasanya dilakukan dengan cara buatan yaitu dengan cara kawin suntik. Dalam sekalimusim kawin, ikan betok dapat dipijahkan sebanyak 3 kali dengan menghasilkan sekitar 5. 000 hingga 15.000 butir telur. Pada suhu 260° telur-telur akan menetas dalam kurun waktu 24 jam sedangkan pada suhu 300°C telur-telur tersebut akan menetas dalam kurun waktu 12 jam. Setelah itu ikan dapat disebar ada kolam.
3.        Pemeliharaan Anakan Ikan Betok Dan Penebaran Ikan Pada Kolam

Anakan ikan yang baru menetas tidak perlu langsung diberi pakan karena iakan betok tersebut masih memiliki cadangan makanan pada kantongnya. Setelah ikan berumur sekitar 4 hari barulah anakan ikan tersebut diberi pakan dengan kuning telur. Pemberian pakan tersebut dilakukan secara rutin sebanyak 3 kali sehari hingga ikan tersebut berumur 14 hari.
Setelah berumur 14 hari, diberi pakan berupa pelet yang telah dihaluskan karena ini merupakan waktu kritis ikan betok. Pemberian pakan berupa pellet dilakukan hingga ikan berumur sekitar 2 bulan. Setelah 2 bulan barulah ikan betok dapat ditebar dalam kolam yang telah disiapkan.

4.        Manajemen Pakan
Pakan buatan untuk ikan betok perlu ditambah nutrisi pakan. setiap pemberian pakan buatan (pelet) dicampur dengan probiotik dan vitamin dengan dosis 1-2 cc per kg pakan dan dicampur air secukupnya. Metode ini untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai uncur mineral penting protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
Untuk menjaga kualitas air agar kualitasnya selalu baik, perlu diaplikasikan pupuk. Pupuk yang mengandung unsur-unsur mineral penting, protein, lemak, karbohidrat dan asam humat yang bermanfaat untuk menyuburkan pakan alami berupa plankton dan cacing-cacingan dan menetralkan senyawa racun dalam kolam. Pupuk diberikan pada saat olah lahan serta pada waktu pemasukan air baru atau minimal setiap 10 hari sekali dengan dilarutkan dan disiramkan pada permukaan tanah kolam. Dosis penggunaan TON yaitu 25 gram per 100 m2.

5.        Pemanenan Ikan Betok
Ikan betok dapat mulai dipanen setelah berumur sekitar 8 bulan. Namun pemanenan tersebut dapat dilakukan tergantung dengan kebutuhan pasar atau tujuan pemanenan tersebut apakah ikan tersebut akan dikonsumsi atau digunakan untuk produksi.
Ada 2 cara pemanenannya ini yaitu panen total dan panen selektif. Pemanenan total dilakukan tanpa memperhatikan ukuran iakan betok tersebut atau dipanen keseluruhan. Sedangkan pemanenan selektif dilakukan dengan cara di jaring kemudian ikan yang diambil adalah ikan yang telah siap panen dengan tujuan untuk mencari indukan ikan kembali dan juga untuk konsumsi.



SUMBER:






1 komentar: