Ikan Betok merupakan
salah satu ikan yang berhabitat di perairan tawar. Ikan ini hanya bisa
dijumpai di sungai – sungai dan danau saja. Nama lainnya adalah ikan bethik
yang mana ikan ini banyak dijumpai di Indonesia seperti di
pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan daerah lainnya. Salah satu keunikan
dari ikan betok adalah kemampuannya untuk memanjat ke daratan. Jadi ikan ini
termasuk ikan yang liar. Walaupun ikan ini liar bukan berati tidak dapat
dibudidayakan.
Adapun ikan betok memiliki ciri – ciri
sebagai berikut :
- Memiliki warna sedikit coklat
dan hijau pada bagian atas kulitnya.
- Untuk dibagian samping badannya
ini berwarna kuning.
- Jika dilihat pada bagian bawah
ikan ini memiliki warna yang gelap melintang dan tidak beraturan.
- Untuk ukuran ikan yang hidup
diperaian tawar ikan ini tergolong kecil dengan panjang maksimal dari ikan
betok adalah 25 sentimeter.
- Dibagian kepala ikan ini
terdapat sisik yang keras dan kaku sekali.
- Dan di insang ikan betok ini
terdapat tutup dengan gigi yang tajam. Diharapkan berhati – hati saat
membersihkan insang dari ikan ini agar tidak melukai tangan Anda.
- Ikan betok memiliki usia yang
cukup panjang yakni sekitar 6 tahunan.
Ikan ini mulai banyak dibudidayakan
terutama didaerah Kalimantan karena ikan ini memiliki nilai ekonomi yang
tinggi, selain itu rasa daging ikan ini yang cukup lezat dan gurih. Jenis yang
sering dibudidayakan adalah ikan betok hijau, jenis ini dapat mencapai bobot
sekitar 200 gram dibanding kan dengan jenis betok lainnya.
Cara Budidaya
Persiapan Kolam Budidaya Ikan Betok
1. Proses
Pengolahan Kolam Tanah / Beton
·
Pengeringan
Dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan kolam dari sisa budidaya
sebelumnya dan mematikan bibit-bibit penyakit.
·
Pengapuran
Dilakukan menggunakan kapur Dolomit atau
Zeolit dengan dosis 60 gr per m2 untuk mengembalikan tingkat kasaman tanah pada
dasar kolam dan untuk mematikan bibit penyakit yang belum mati pada saat proses
pengeringan.
·
Pemasukan air
Air dimasukkan secara bertahap, tahap
pertama dimasukkan setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk
memberikan waktu plankton untuk tumbuh. Plankton nantinya akan menjadi pakan
alami ikan betok.
2. Pemijahan
Ikan Betok
Benih ikan betok ini diperoleh dari
pemijahan indukan ikan betok jantan dan ikan betok betina. Untuk membedakan
antara ikan jantan dan betina dapat dilihat dari fisiknya. Berikut adalah
ciri-ciri ikan jantan dan betina:
1. Jantan
·
Memiliki bentuk tubuh yang kecil
·
Memiliki kelamin yang memanjang
·
Dan memiliki gerakan yang lincah dan gesit
2. Betina
·
Memiliki bentuk tubuh yang lebih besar
·
Memiliki lubang kelamin dengan bentuk
bulat
·
Serta memiliki gerakan yang agak lambat
Pemijahan ikan betok ini biasanya
dilakukan dengan cara buatan yaitu dengan cara kawin suntik. Dalam sekalimusim
kawin, ikan betok dapat dipijahkan sebanyak 3 kali dengan menghasilkan sekitar
5. 000 hingga 15.000 butir telur. Pada suhu 260° telur-telur akan menetas dalam
kurun waktu 24 jam sedangkan pada suhu 300°C telur-telur tersebut akan menetas
dalam kurun waktu 12 jam. Setelah itu ikan dapat disebar ada kolam.
3. Pemeliharaan
Anakan Ikan Betok Dan Penebaran Ikan Pada Kolam
Anakan ikan yang baru menetas tidak perlu
langsung diberi pakan karena iakan betok tersebut masih memiliki cadangan
makanan pada kantongnya. Setelah ikan berumur sekitar 4 hari barulah anakan
ikan tersebut diberi pakan dengan kuning telur. Pemberian pakan tersebut
dilakukan secara rutin sebanyak 3 kali sehari hingga ikan tersebut berumur 14
hari.
Setelah berumur 14 hari, diberi pakan
berupa pelet yang telah dihaluskan karena ini merupakan waktu kritis ikan
betok. Pemberian pakan berupa pellet dilakukan hingga ikan berumur sekitar 2
bulan. Setelah 2 bulan barulah ikan betok dapat ditebar dalam kolam yang telah
disiapkan.
4. Manajemen
Pakan
Pakan buatan untuk ikan betok perlu
ditambah nutrisi pakan. setiap pemberian pakan buatan (pelet) dicampur dengan
probiotik dan vitamin dengan dosis 1-2 cc per kg pakan dan dicampur
air secukupnya. Metode ini untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh
karena mengandung berbagai uncur mineral penting protein dan vitamin dalam
jumlah yang optimal.
Untuk menjaga kualitas air agar
kualitasnya selalu baik, perlu diaplikasikan pupuk. Pupuk yang mengandung
unsur-unsur mineral penting, protein, lemak, karbohidrat dan asam humat yang
bermanfaat untuk menyuburkan pakan alami berupa plankton dan cacing-cacingan
dan menetralkan senyawa racun dalam kolam. Pupuk diberikan pada saat olah
lahan serta pada waktu pemasukan air baru atau minimal setiap 10 hari sekali dengan
dilarutkan dan disiramkan pada permukaan tanah kolam. Dosis penggunaan TON
yaitu 25 gram per 100 m2.
5. Pemanenan Ikan Betok
Ikan betok dapat mulai dipanen setelah
berumur sekitar 8 bulan. Namun pemanenan tersebut dapat dilakukan tergantung dengan
kebutuhan pasar atau tujuan pemanenan tersebut apakah ikan tersebut akan
dikonsumsi atau digunakan untuk produksi.
Ada 2 cara pemanenannya ini yaitu panen
total dan panen selektif. Pemanenan total dilakukan tanpa memperhatikan ukuran
iakan betok tersebut atau dipanen keseluruhan. Sedangkan pemanenan selektif
dilakukan dengan cara di jaring kemudian ikan yang diambil adalah ikan yang
telah siap panen dengan tujuan untuk mencari indukan ikan kembali dan juga
untuk konsumsi.
SUMBER:
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus