Jumat, 22 Februari 2019

BUDIDAYA IKAN GURAMI DI KOLAM TERPAL

cara budidaya gurame kolam terpal


Budidaya  ikan gurame dikolam terpal untuk saat ini semakin diminati oleh masyarakat umumnya, karena dapat dilakukan dilahan sempit dan minim air. Bila awalnya dalam membudidayakan ikan gurame dilakukan di empang maupun di kolam yang terdapat aliran air, saat ini ikan gurame dapat dibudidayakan di kolam terpal. Bahkan untuk kolam terpal yang digunakan tidak perlu yang luas yang penting didesain baik sesuai dengan kapasitas populasi ikan gurame. Untuk modal yang akan dibutuhkan dalam budidaya ikan gurame kolam terpal juga lebih hemat bila dibanding dengan membuat kolam beton. Selain itu kolam terpal juga sangat mudah dibongkar pasang apabila nanti sudah tidak akan digunakan lagi.
Nah berikut ini langkah-langkah dalam berbudidaya ikan gurame di kolam terpal untuk lebih jelasnya simak ulasannya berikut ini.

Proses Membuat Media

Untuk media  yang akan digunakan untuk membuat kolam ialah plastik atau juga terpal, kita dapat membeli terpal di toko alat pertanian dengan harga bervariatif. Apabila anda tidak ingin menggunakan terpal maka dapat diganti dengan menggunakan plastik  yang transparan yang memiliki ukuran panjang dan lebarnya hampir sama seperti terpal. Selain terpal atau plastik untuk budidaya ikan gurame di kolam terpal juga membutuhkan batu bata merah yang akan digunakan sebagai tembok penopang dengan ketinggian maksimal panjang 4 meter, lebar 2 meter dan ketinggian 1 meter. Untuk tahap awal yang dilakukan yakni dengan membuat tembok dari susunan batu bata merah, setelah tersusun rapi kemudian letakkan terpal atau plastik dibagian dinding dalam dan lantai dasar kolam. Selain menggunakan tembok batu bata dapat menggunakan tembok tanah. Jika menggunakan tembok tanana dapat dilakungan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1.   Gali tanah yang akan digunakan sebagai kolam dengan ukuran 4×6 m.
2.   Siapkan terpal berukuran 6×8 m.
3.   Timbunkan tanah hasil galian mengelilingi kolam hingga membentuk pematang.
4.   Buat lubang disalah satu dasar kolam yang berfungsi sebagai saluran pembuangan.
5.   Taburkan sekam padi pada dasar kolam dengan ketebalan 10-15 cm.
6.   Sambungkan pipa paralon pada lubang yang telah dibuat untuk saluran pembuangan.
7.   Pasang terpal, kemudian rekatkan terpal dengan pipa paralon menggunakan lem yang sangat kuat, kemudian perkuat dengan cincin klem besi. arahkan pipa ke lubang pembuangan yang tadi telah dibuat.
8.   Setelah terpal terpasang rapih, timbun ujung terpal dengan tanah.
9.   Terakhir, cuci kolam menggunakan sabun hingga bersih untuk menghilangkan bau lem/bahan kimia yang dapat berdampak buruk pada benih ikan.
10. Keringkan kolam terpal selama ±3 hari hingga benar-benar set.

Teknik Pengisian Air Kolam

Langkah selanjutnya setelah membuat kolam selesai dilakukan, berikutnya ialah mengisi kolam dengan air kurang labih dengan ketinggian air 50-75 cm. hal ini bertujuan agar ikan tidak dapat mudah melompat atau saat hujan tidak akan meluap setelah kolam terisi air proses budidaya ikan gurame dikolam terpal belum dapat ditempati ikan gurame, tetapi kolam yang berisi air tersebut harus didiamkan kurang lebih 1 minggu. Setelah itu baru kolam ditebari benih ikan gurame yang sudah berusia 2 bulan karena sudah mampu bertahan di cuaca dan suhu kolam terpal. Dengan langkah sebagai berikut :

  1. Isi air kolam setinggi 50-75 cm (disesuaikan dengan tinggi kolam 1 meter), agar ikan tidak mudah melompat keluar, sekaligus menghindari air meluap saat terjadi hujan
  2. Tambahkan Probiotik dengan dosis: 3ml/m3. Penambahan ini berguna untuk mendorong pertumbuhan plankton dan pakan alami ikan
  3. Diamkan kolam yang telah berisi air dan probiotik  selama satu minggu. Ini bertujuan agar plankton dan pakan ikan gurame alami tumbuh sempurna.
  4. Tebar benih ikan gurame sesuai kapasitas.


Takaran Jumlah Benih

Untuk ukuran kolam yang sudah dijelaskan sebelumnya dapat digunakan untuk budidaya gurame kurang lebih 200 ekor, hal ini bertujuan agar populasi ikan saat semakin besar tidak berlebihan. Selain itu selama berbudidaya ikan gurame di kolam terpal harus rutin diberi pakan pada waktu pagi dan sore harinya.
Untuk mengurangi efek panas matahari anda dapat menambahkan eceng gondok sehingga pada suhu air tidak terlalu berlebihan. Sedangkan untuk perawatan yang diperlukan antara lain dengan membuat saringan air seperti dalam aquarium, karena jenis ikan ini sangat membutuhkan oksigen yang baik dan air yang bersih. Dalam setiap 2 minggu sekali air diberi sanitizer hal ini bertujuan untuk membunuh bibit penyakit didalam kolam terpal.
Dalam proses ini apabila diterapkan dengan baik, maka budidaya dan budidaya gurame dalam metode menggunakan kolam terpal dapat menghasilkan panen yang baik. Bahkan perhitungan keuntungan yang didapat dapat lebih besar dibanding metode lainnya. Dalam hitungan kurang lebih 4 bulan, ikan budidaya gurame kolam terpal dapat dipanen dan siap disetorkan ke tengkulak atau distributor ikan air tawar untuk disalurkan ke berbagai kota.
Perawatan Ikan Gurame
1.   Masukkan Enceng Gondok, Agar Dapat Mengurangi Suhu Matahari
Dalam budidaya ikan gurame, suhu matahari sangat berpengaruh dalam perkembangan ikan. Salah satu cara mengurangi teriknya sinar matahari adalah dengan menggunakan enceng gondok.

Eceng gondok mengambang dipermukaan air, sehingga dapat berfungsi sebagai peneduh/penutup permukaan air dikala terik panas sinar matahari. Selain itu, eceng gondok dapat dijadikan sebgai rumah tempat bersarang bagi ikan dan sebagai tempat berkembang biak.

2. Tanam Pohon Disekitar Kolam Gurame
Selain eceng gondok, anda perlu menanam pohon disekitar kolam. Ini berfungsi sebagai filter cahaya matahari agar tidak langsung mengenai kolam.

Namun, perlu Anda perhatikan bahwa pohon peneduh kolam tidak boleh menutupi keseluruhan kolam. Agar kelembaban nya tidak terlalu tinggi dan malah berdampak buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan ikan.

3. Bersihkan Kolam
Membersihkan kolam ikan adalah salah satu faktor penting dalam budidaya ikan gurame. Umumnya, cara membersihkan kolam ikan menggunakan teknik peyiponan. Penyiponan berasal dari kata ipon atau Shift Pond.

Penyiponan adalah suatu teknik pembersihan kolam yang dilakukan dengan menyedot dan membuang kotoran/sisa pakan ikan gurame. Penyiponan adalah salah satu kunci dalam budidaya ikan gurame dengan kolam terpal.

Penyiponan kolam terpal dapat dilakukan dengan sederhana. Misal dengan membuat alat sipon sederhana menggunakan selang air dengan sambungan pipa paralon berbentuk T pada ujung selang. Pipa paralon yang tersambung tersebut selanjutnya diberi lubang.

Cara kerja sipon ini mirip dengan cara kerja pada mesin penyedot debu. Penyiponan berfungsi untuk menjaga kebersihan serta kesehatan air pada kolam terpal. Penyiponan juga membantu kolam terpal tetap ideal untuk budidaya ikan gurame.
 
4. Jaga Kadar Keasaman Air
Derajat keasaman pada air menunjukkan aktifitas ion hydrogen yang terkandung. Semakin tinggi konsentrasi ion h+ maka semakin asam (acid), ditunjukkan dengan PH <7. Semakin tinggi konsentrasi ion oh- maka air semakin basa (alkali), ditunjukkan dengna PH >7. Pada air murni (neutral) memiliki kandungan PH = 7.

Ikan budidaya umumnya lebih suka hidup pada perairan yang memiliki derajat keasaman netral condong basa, pada kisaran PH 6.5 – 9 dan optimumnya berada pada kisaran PH 7-8.5. Air kolam yang memiliki derajat keasaman tinggi sangat berbahaya bagi kesehatan ikan. Hal ini dikarenakan mayoritas penyakit berkembang pada suasana asam.

Keasaman air kolam disebabkan oleh:
·         Sumber air yang ada di kolam itu sendiri yang memang sudah asam.
·     Sisa kotoran ikan didalam kolam yang terdekomposisi secara unaerob mengalami proses fermentasi,   sehingga menyebabkan keasaman.
·         Hasil respirasi ikan budidaya yang berupa CO2 akan menyebabkan keasaman.
·         Hasil respirasi mikro alga pada malam hari berupa CO2 juga meningkatkan derajat
 keasaman air.
·         Tambahan air hujan yang masuk kekolam umumnya bersifat asam.

Untuk mengatasi keasaman pH, maka perlu dilakukan Pemberian kapur ( Liming ). Ini dilakukan karena kapur merupakan bahan yang paling mudah untuk menaikkan pH air. Jenis kapur yang sering digunakan pada perikanan adalah kapur dolomit.

Pakan Ikan Gurame
Ikan gurame adalah jenis hewan omnivore yang cenderung herbivora. Pada fase larva, makanan alami gurame  berupa cacing sutera, rotifer, dan infusaria.

Setelah berumur beberapa hari, benih gurame lebih menyukai larva insekta, krustacea dan zooplankton.

Setelah beberapa bulan barulah pakan ikan gurame dapat diganti berupa tumbuhan air lunak, dedaunan seperti daun talas, daun papaya, daun singkong, daun lamtoro, dll. Apabila kebutuhan pakan ikan gurame tidak mencukupi, ikan gurame bisa memakan bahan organik yang ada didasar perairan.

Jika ingin memberi pakan ikan gurame tambahan dalam budidaya ikan gurame, dapat diberi dedak, ampas tahu dan bungkil kedelai. Untuk pakan ikan gurame alternatif dapat ditambahkan rayap untuk gurame muda dan induk.

Tips Agar Ikan Gurame Tahan Terhadap Hama dan Penyakit

Selain memperhatikan pakan ikan gurame sesuai dengan takaran yang biasa anda lakukan, anda juga sangat perlu melakukan pemeliharaan. Ini diperlukan agar ikan gurame tahan terhadap hama dan penyakit. Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan budidaya ikan gurame adalah kondisi kolam. Kondisi kolam yang buruk dapat menyebabkan ikan mudah terserang penyakit.
Anda Sangat perlu menambahkan bakteri pendukung dalam kolam. Bakteri ini berperan sebagai pengurai/decomposer, fermentator dan katalisator. Bakteri-bakteri yang mempunyai kemampuan tersebut diantaranya adalah Bacillus brevis, Bacillus pumilus, Bacillus mycoides, Pseudomonas alcaligenes dan Micrococcus roseus.

Penambahan bakteri pendukung dalam budidaya ikan gurame berperan penting dalam mempercepat pertumbuhan, karena mampu meningkatkan nafsu makan, mendukung proses pencernan, dan memaksimalkan penyerapan nutrisi pada tubuh.


Sumber :

BUDIDAYA CACING SUTRA

Hasil gambar untuk budidaya cacing sutra

Cacing  Sutra termasuk ke dalam kelompok cacing- cacingan yang biasanya disebut Tubifex sp. Cenderung lebih kecil dan pendek, cacing sjutra memiliki ukuran kurang lebih sekitar 1 hingga 2 cm dan berwarna kemerah- merahan.
Cacing ini hidup secara berkelompok atau berkoloni, sehingga jika diletakkan dalam suatu wadah, bentuknya akan menyerupai gumpalan ataupun koloni kemerahan yang melambai- lambai. Karena tergolong cacing berukuran kecil, cacing sutra hanya memiliki saluran pencernaan berupa celah- celah kecil dari mulutnya dengan jumlah sekitar 30 hingga 60 ruas. Anda dapat menemukan cacing sutra pada lumpur- lumpur di sekitar sawah ataupun di dasar perairan, cacing sutra pada umumnya membuat lubang pada lumpur ataupun di dasar perairan.
Cacing sutra banyak dicari orang karena memiliki banyak sekali manfaat, terutama bagi para peternak. Tidak hanya itu, saat ini telah banyak orang yang ingin membudidayakan cacing sutra sebagai ladang pendapatan yang menjanjikan.
Seperti peternak ataupun orang- orang yang memiliki usaha di bidang pangan ternak. Dibandingkan dengan bahan dasar campuran pakan ternak lainnya, cacing sutra memiliki gizi yang lebih baik sehingga ternak akan lebih ternutrisi dan berkualitas. Adapun zat yang terkandung dalam cacing sutra yaitu kandungan protein yang sangat tinggi, lemak yang cukup, serat yang sangat baik untuk kesehatan pencernaan ikan, kadar abu yang sangat baik bagi metabolisme ikan serta kandungan mineral dan air.
Dengan banyaknya kandungan baik dalam cacing sutra, maka banyak sekali pembudidaya ikan memanfaatkannya. Adapun manfaat cacing sutra adalah sebagai berikut
Manfaat Cacing Sutra

  •          Pakan alami campuran pangan ternak yang sangat baik dengan gizi yang tinggi.
  •          Untuk budidaya ikan air tawar agar daging yang dihasilkan lebih berkualitas
  •          Pakan budidaya ternak belut.
  •          Pakan budidaya ternak lele.
  •          Sangat baik untuk budidaya ternak ikan cupang.
  •          Pakan ternak lobster air tawar, agar lobster memiliki ukuran yang besar dan berdaging banyak.
  •       Campuran pakan untuk ternak ayam kampung, ayam hias, petelur, dan pedaging agar daging berprotein tinggi
  •          Campuran pakan hewan peliharaan.
Di atas merupakan sebagian kecil dari manfaat yang bisa anda dapatkan dari cacing sutra. Selain karena manfaatnya, seperti yang anda ketahui bahwa cacing sutra memiliki harga yang cukup mahal dibanding dengan bahan pakan lainnya seperti pellet ataupun lainnya.
Namun karena cara membudidayakan cacing sutra sangat mudah, para pembudidaya  tidak perlu khawatir lagi dalam mencari cacing sutra di pasaran. Pembudidaya dapat membudidayakan sendiri cacing sutra di rumah, bahkan bisa menjualnya dan mendapatkan keuntungan berlipat lipat. Cara budidaya cacing sutra sebagai berikut :
1      Bibit Cacing Sutra

Untuk bibit cacing sutra sendiri, bisa dibeli  di toko ikan hias ataupun pasar hewan, namun jika anda memiliki ladang ataupun sawah, anda juga bisa mencarinya di lumpur. Namun jika anda memilih untuk mengambil bibitnya secara langsung dari cacing sutra anda disarankan untuk mengambil bibit cacing yang berkualitas.
Adapun langkah jika anda ingin mendapatkan bibit cacing sutra secara langsung :

  1. Perhatikan terlebih dahulu cacing sutra yang akan anda jadikan bibit, cacing sutra yang dijadikan bibit haruslah berkualitas dan memiliki daya tahan lama dengan ciri gumpalan cacing sutra menyerupai gumpalan rambuyt yang bergerak- gerak dengan cepat.
  2. Pisahkan sebuah gumpalan dari gumpalan cacing sutra lainnya dan pindahkanlah ke dalam sebuah wadah yang telah diisi air bersih secukupnya.
  3. Pemindahan cacing sutra ini bertujuan untuk mengkarantina agar terhindar dari berbagai macam bakteri ataupun logam yang terkandung di dalamnya.
  4.  Proses pengkarantinaan ini dianjurkan selama kurang lebih 2 hingga 3 hari dan selama proses karantina usahakanlah agar wadah cacing sutra selalu dialiri oleh air bersih dengan volume air yang kecil.
  5. Anda cuga harus memastikan bahwa kondisi air yang anda alirkan memiliki tingkat kadar oksigen yang cukup. 
  6. Apabila kadar oksigen kurang anda dapat memasang alat aerator untuk menambah oksigen dalam air.
Media Budidaya Cacing Sutra

Setelah anda mendapatkan bibit cacing sutra yang berkualitas, langkah selanjutnya adalah penyediaan media budidaya cacing sutra. Perlu anda ketahui ada dua macam media yang dapat anda gunakan diantaranya yaitu media lumpur dan media air biasa.
Jika anda ingin membudidayakan cacing sutra di lumpur, maka anda disarankan untuk mencari lumpur dengan kondisi yang baik yaitu media lumpur yang tidak mengandung logam. Anda bisa menemui lumpur yang baik di sekitar area persawahan. Dan usahakan ketika anda menggunakan media lumpur, lumpur harus dialiri air dengan baik.
Namun jika anda memilih menggunakan media air biasa, berikut adalah langkah tepatnya : 

Ini merupakan salah satu jenis budidaya cacing sutra tanpa lumpur, sehingga anda tidak perlu bersusah payah untuk mencari media lumpur. Dengan metode ini, anda juga akan lebih hemat. Pertama sediakanlah nampan yang bersih dan cukup besar. Lalu siapkan juga air yang bersih, dalam budidaya cacing sutra air merupakan komponen terpenting yang harus anda perhatikan dengan baik. Usahakan juga air selalu mengalir dan untuk memudahkan budidaya cacing sutra anda, anda dapat menggunakan nampan plastic yang disusun seperti sistem rak yang mudah disusun sehingga terlihat rapih. Untuk mengalirkan air, anda dapat mengalirkan air bersih dengan meletakkan saluran air di tempat rak nampan paling atas.

3      Pemindahan Bibit Cacing Sutra

Dalam cara budidaya cacing sutra anda juga harus melakukan pemindahan bibit yang telah anda karantina sebelumnya. Bibit yang sudah siap dibudidayakan bisa langsung anda pindahkan dalam media budidaya yang telah anda siapkan sebelumnya.
Adapun cara pemindahan yang tepat dan benar agar cacing sutra anda tidak mati dalam tahap pemindahannya :

  • Untuk melakukan pemindahan bibit cacing sutra anda harus melakukannya secara hati- hati karena cacing sutra mudah stress. 
  • Lakukan pemindahan bibit cacing sutra menggunakan alat seperti sendok ataupun jarring ikan kecil.
  • Disarankan anda tidak memindahkan cacing sutra dengan tangan, karena suhu pada tangan anda dapat mempengaruhi kegagalan dalam budidaya cacing sutra anda.
  • Lakukan pemindahan bibit dengan cepat dan jangan mengulur waktu agar bibit tidak stress dan cepat mati.
4      Perawatan Cacing Sutra
Langkah terpenting dalam cara budidaya cacing sutra adalah perawatan. Perawatan ini akan menentukan hasil dari budidaya cacing sutra anda dan perawatan yang tepat dan dilakukan dengan benar akan menghasilkan cacing sutra dengan kualitas yang baik.
Berikut adalah langkah sederhana dan baik yang dapat anda aplikasikan dalam membudidayakan cacing sutra anda :

  • Langkah pertama dalam perawatan cacing sutra adalah, perhatikanlah selalu debit air yang mengalir pada media budidaya.
  • Untuk debit yang mengalir usahakan pada kisaran 5 hingga 7 cm, usahakan debit yang mengalir tidak lebih dan tidak kurang agar cacing dapat hidup dan berkembang biak dengan baik.
  • Dengan debit air yang baik untuk mengaliri media, maka kondisi oksigen dalam airpun akan terjaga dan usahakan air tidak tercemari oleh bahan- bahan kimia agar hasil panen anda berkualitas baik.
5    Makanan Cacing Sutra

Selain memperhatikan air pada media budidaya, anda juga harus member makan. sama seperti halnya jika anda memelihara hewan, maka anda harus member makan pada cacing sutra anda. Untuk makanan cacing sutra berbeda jika anda memelihara ikan ataupun hewan peliharaan.
Butuh bahan ataupun komponen khusus yang harus anda berikan. Agar cacing sutra dapat ternutrisi dengan baik maka anda harus menyediakan bahan- bahan organic dan akan lebih baik jika itu sudah difermentasikan.
Dan berikut adalah makanan cacing sutra yang dapat anda berikan untuk cacing sutra anda :

  • Untuk bahan orhanik yang difermentasikan adalah bahan organik yang sudah memiliki tekstur yang lembek dan mudah hancur. Ini bertujuan untuk meningkatkan kandungan nutrisi pada bahan organik yang sangat dibutuhkan oleh cacing sutra.
  • Anda juga bisa memberikan ampas tahu untuk makanan cacing sutra anda, ampas tahu memiliki banyak sekali protein serta jamur yang sangat baik untuk nutrisi cacing sutra dan pastikan bahwa ampastahu sudah difermentasi dan memiliki tekstur yang lembek. Anda juga bisa menambahkan tepung ikan yang mudah di dapatkan di pasaran dan harganya juga lebih murah serta lebih praktis.
  • Makanan fermentasi ini dapat anda berikan hingga budidaya cacing sutra sudah memasuki usia 10 hingga 12 hari setelah pemindahan berlangsung. 
  • Agar cacing sutra anda melimpah ketika dipanen, anda bisa menambahkan kotoran ayam yang sudah difermentasi terlebih dahulu dan makanan tambahan seperti sawi yang juga sudah di hancurkan dan difermentasi terlebih dahulu.
Panen Cacing Sutra

Untuk pemanenan cacing sutra terbilang mudah dengan  sedikit perlakuan khusus untuk memanen agar cacing sutra tidak mudah mati ketika dijadikan bahan pakan ikan dan tetap terjaga kualitasnya.
Pada dasarnya, konsep dari memanen cacing sutra adalah mengurangi koloni pada cacing sutra yaitu jika bagian atas pada cacing sutra diambil atau dipangkas maka bagian bawah dari bagian koloni cacing akan berkembang biak lagi. Perlu diketahui pula bahwa dalam satu wadah nampan media dapat menghasilkan kurang lebih sekitar 100 hingga 150 ml cacing sutra.
Berikut adalah cara memanen cacing sutra yang tepat :
  • Cacing sutra pada umumnya sudah dapat dipanen ketika sudah memasuki usia sekitar 70 hingga 75 hari setelah pemindahan pada media budidaya.
  • Pertama sediakanlah kain berwarna gelap, usahakan kain dapat menutupi setiap nampan media budidaya.
  • Usahakan nampan benar benar tertutup, apabila anda tidak memiliki kain maka taruhlah media budidaya pada tempat yang sangat gelap.
  • Biarkan media tertutup selama kurang lebih 5 hingga 6 jam dan perhatikan setelah tutup dibuka.
  • Kumpulkan menggunakan sendok ataupun jarring ikan berukuran kecil dan pindahkan.

Sumber : https://ilmubudidaya.com/cara-budidaya-cacing-sutra

Rabu, 13 Februari 2019

CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB)


Dalam rangka menghadapi era globalisasi, maka produk perikanan diharapkan aman untuk dikonsumsi sesuai persyaratan yang dibutuhkan pasar sebagai konsekuensi dari kebutuhan pasar global, produk perikanan budidaya harus mempunyai daya saing, baik dalam mutu produk maupun efisiensi dalam produksi. Hal tersebut akan berpengaruh positif dalam upaya meningkatkan ekspor dan menekan impor serta pertumbuhan ekonomi yang pada gilirannya dapat meningkatkan devisa dan pendapatan masyarakat.
Peningkatan mutu produk perikanan budidaya lebih diarahkan untuk memberikan jaminan keamanan pangan (food safety) mulai bahan baku hingga produk akhir hasil budidaya yang bebas dari bahan cemaran seperti sesuai persyaratan pasar.
Cara budidaya Ikan Yang Baik (CBIB) adalah penerapan cara memelihara dan atau membersarkan ikan serta mamanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol sehingga memberikan jaminan pangan dari pembudidayaan dengan memperhatikan sanitasi, pakan obat ikan dan bahan kimia serta bahan biologi.
Dalam penerapan pembangunan perikanan budidaya yang berkelanjutan perlu dilaksanakan standar kriteria pengelolaan usaha budidaya ikan yang memenuhi prinsip-prinsip CBIB, berupa:
1.  Lokasi
Lokasi budidaya harus tidak menimbulkan bahaya keamanan pangan,  akibat kondisi sekitar, baik air pasok maupun pencemaran udara
2. Suplai Air
Air pasok untuk budidaya harus tidak menimbulkan bahaya keamanan pangan
3. Tata Letak Dan Desian
Unit Usaha Budidaya didesain dengan baik, dimana tata letak yang dapat meminimalkan resiko yang berhubungan dengan kontaminasi
4. Kebersihan fasilitas dan perlengkapan
5. Persiapan Wadah Budidaya
-     Prosedur persiapan wadah dapat menimbulkan bahaya keamanan pangan.
-     Prosedur persiapan wadah seharusnya bertujuan untuk meminimalkan bahaya keamanan pangan seperti bakteri patogen, inang perantara parasit zoonotik.
-     Prosedur persiapan yang efektif juga menurunkan resiko masalah kesehatan hewan air yang akan menurunkan kebutuhan atau penggunaan obat ikan dan penggunaan bahan kimia.
6.  Pengelolaan Air
-  Mutu air dan sedimen seharusnya dijaga pada level yang mencukupi untuk kesehatan lingkungan budidaya dengan melakukan angka penebaran benih dan pakan yang sesuai.
-  Air pasok dan keluar di wadah budidaya seharusnya difiltrasi/ saring untuk mencegah masuknya species yang tidak diinginkan termasuk parasit dalam air tawar.
7. Benih
-  Penggunaan obat ikan dan bahan kimia selama pembenihan dapatmenimbulkan residu dan beresiko pada keamanan pangan.
-  Mutu benih yang buruk dapat pula mengganggu kesehatan selamapembudidayaan dan akan memicu penggunaan obat dan atau bahan kimia.
8.  Pakan
-  Pakan dapat menyebabkan masalah keamanan pangan dengan menarik datangnya hama pengerat, penanganan pakan tidak tepat atau menjadi media penular pada udang/ikan.
-  Pada usaha budidaya, selain menggunakan pakan komersial yang dijual, pembudidaya terkadang membuat sendiri pakannya.
-  Bahan baku pakan seharusnya tidak menggunakan pestisida, bahan kimia, termasuk logam berat dan kontaminan lain yang dilarang dan membahayakan.
9.  Penggunaan Bahan Kimia, Bahan Biologi Dan Obat Ikan
-  Bahaya yang berhubungan dengan obat ikan (termasuk antimikroba) dalam pembudidayaan adalah residu pada produk akhir. Penerapan CBIB seharusnya dapat menurunkan penggunaan obat ikan, dll.
-  Untuk itu perlu pengelolaan kesehatan yang efektif selama proses budidaya, dengan meningkatkan sistem keamanan hayati dan
menurunkan insiden wabah dan resiko yang ditimbulkan.
-       Program preventif terhadap kesehatan ikan lebih diutamakan dari pada upaya pengobatan.
10.  Penggunaan Es Dan Air
-       Air bersih tersedia dan digunakan untuk membersihkan bahan baku, juga untuk udang yang langsung dari kolam.
-       Definisi air bersih adalah dari kualitas mikrobiologi sama dengan air minum tetapi dapat juga air yang mengandung garam atau unsur lain yang "tidak berbahaya" sebagai tambahan.
-       Tersedia data kualitas air yang diperlukan.
11.  Panen
-        Bahaya keamanan pangan dapat muncul dari teknik panen yang tidak sesuai, seperti temperatur yang tinggi dapat menyebabkan pembusukan produk selama kegiatan panen.
-        Selain itu, dari penggunaan air atau es yang tercemar dan kurang bersihnya fasilitas dan peralatan.
-        Kerusakan ikan selama panen dapat menyebabkan pencemaran yang mengarah kepada saluran usus   atau pembusukan produk.
-        Teknik panen yang sesuai akan memperkecil resiko pencemaran, kerusakan fisik dan stres ikan.
12.  Penanganan Hasil
-        Peralatan, perlengkapan  penanganan hasil selalu dijaga dalam keadaan bersih
-        Proses penanganan (sortir, penimbangan, pencucian dilakukan dg cepat dan higienis.
-        Bahan tambahan dan kimia terlarang tidak digunakan
13.  Pengangkutan
-        Peralatan dan fasilitas pengangkutan dlm kondisi higienis
-        Suhu produk selama pengangkutan mendekati suhu cair es (0°C) pada seluruh bagian badan
-        Ikan hidup ditangani dan dijaga dalam kondisi yg tdk menyebabkan kerusakan fisik atau kontamina
14.  Pembuangan Limbah
Limbah (cair, padat dan bahaya) dikelola dengan cara yang higienis dan saniter untuk mencegah kontaminasi
15.  Pencataan
-        Catatan asal dan penggunaan pakan di kolam/KJA.
-        Penelusuran produk pakan dan bahan-bahan pembuatnya dapat dilihat pada catatan tersebut.
-        Catatan kualitas air harus disimpan. Catatan menunjukkan air yang digunakan untuk pembudidayaan  serta bahan berbahaya (logam berat, antibiotik dll) sampai batas yang ditentukan.
-        Catatan harus mencakup jumlah panen, tanggal dan lokasi penjual dan pembeli.
16.  Tindakan Perbaikan
Tindakan perbaikan (atas bahaya kemanan pangan) dilakukan sebagai kegiatan yang rutin dan terkendali.
17.  Pelatihan
Pekerja dan pemilik unit usaha budidaya seharusnya memiliki tingkat kesadaran yang memadai pada pengendalian pangan dan pencegahan bahaya keamanan pangan dalam budidaya perikanan serta pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan mengenai penanganan ikan secara higienis dan dengan cara yang baik.
18.  Kebersihan Personil
-        Pekerja yang menangani ikan dalam keadaan sehat.
-        Ada pemeriksaan kesehatan secara teratur  untuk staf yang menangani produk.
-        Tidak terdapat bukti yang menunjukkan bahwa pekerja yang menangani ikan selama panen, penanganan pasca panen dan transportasi mengalami cedera, infeksi atau penyakit yang dapat mengkontaminasi ikan.
-        Tidak diperkenankan merokok, khususnya disekitar produk.

SUMBER: