Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) Strain Majalaya Kelas Induk Pokok (Ringkasan SNI 01-6130-1999)
BATASAN
Standar ini meliputi definisi, istilah, singkatan, klasifikasi, persyaratan kuantitatif dan kualitatif serta cara pengukuran dan pemeriksaan. Ikan mas strain majalaya pertama kali ditemukan dari daerah Majalaya, Jawa Barat. Berwarna hijau keabu-abuan mulai dari kepala bagian atas sampai pangkal ekor bagian atas, bersisik penuh, badan lebar, perut besar, kepala kecil, mata menonjol, bentuk kuduk melengkung, kecepatan tumbuh relatif tinggi dan secara luas dipelihara di Indonesia.
PERSYARATAN
Kualitatif
1) Asal : hasil pembesaran benih sebar yang berasal dari induk ikan kelas induk dasar.
2) Warna : mulai dari kepala bagian atas sampai pangkal ekor bagian atas berwarna hijau keabu-abuan, mulai kepala bagian bawah sampai ke pangkal ekor berwarna putih kekuningan.
3) Bentuk tubuh : badan pendek, perut besar, mata menonjol, kuduk melengkung, kepala kecil, pola sisik penuh dan teratur.
4) Kesehatan : anggota/organ tubuh lengkap, sisik teratur, gurat sisi tidak patah, tubuh tidak cacat dan tidak ada kelainan bentuk, tubuh tidak ditempeli oleh parasit dan tidak ada benjolan, insang bersih, tutup insang normal.
5) Kekenyalan tubuh : kenyal dan tidak lembek. 2 Kuantitatif Perbandingan antara panjang standar terhadap tinggi badan 2,30 : 1,00; perbandingan panjang standar terhadap panjang kepala 3,57 : 1,00; jumlah sisik pada gurat sisi 26 - 33; rumus jari-jari sirip: sirip punggung D.3.15-17; sirip dada P.1.12-17; sirip perut V.1.6-8; sirip dubur A.3.4-6; sirip ekor C.12 -16.
Tabel : Persyaratan kuantitatif sifat reproduksi
CARA PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN
1) Umur : dihitung sejak telur menetas.
2) Kematangan gonad : Ikan jantan dilakukan dengan mengurut perut ikan ke arah anus, yang telah matang gonad akan mengeluarkan cairan kental berwarna putih; Ikan betina: dilakukan dengan meraba bagian perut dan pengamatan bagian anus, yang telah matang gonad ditunjukkan dengan bagian perut membesar, lunak kalau diraba dan bagian anus menonjol. Pengambilan telur secara kanulasi dan pengukuran diameter telur menggunakan mikroskop yang dilengkapi mikrometer.
3) Panjang standar : jarak antara ujung mulut sampai dengan pangkal ekor, dalam centimeter.
4) Panjang kepala : jarak antara ujung mulut sampai dengan ujung tutup insang ,dalam centimeter.
5) Tinggi badan : garis tegak lurus dari dasar perut sampai ke punggung dengan menggunakan mistar atau jangka sorong, dalam centimeter.
6) Bobot badan : menimbang ikan per individu, dalam gram.
7) Kesehatan : a) pengambilan contoh dilakukan secara acak sebanyak 1 % dari populasi untuk pengamatan visual maupun mikroskopik; b) pengamatan visual dilakukan untuk pemeriksaan gejala penyakit dan kesempurnaan morfologi ikan; c) pengamatan mikroskopik dilakukan untuk pemeriksaan jasad patogen (parasit, jamur, virus dan bakteri) di laboratorium.
8) Kemurnian ikan : dilakukan dengan pengambilan contoh darah yang diambil dari pembuluh darah pada pangkal ekor dengan menggunakan alat suntik untuk pengujian elektrophoresis di laboratorium.
Sumber :
http://komunitaspenyuluhperikanan.blogspot.com/2017/09/induk-ikan-mas-cyprinus-carpio-linneaus.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar