Selasa, 23 April 2019

Trik Budidaya Ikan Betutu dengan Mudah




Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorataMasyarakat Kamimantan Selatan sering menyebutnya dengan iwak bakut. Dari segi kesehatan, Ikan Betutu memiliki banyak khasiat yang dipercaya mampu meningkatkan vitalitas, memperhalus kulit bagi wanita, mempercepat penyembuhan luka sehabis operasi dan kandungan nutrisinya bisa menjadi obat penyembuh bagi penderita penyakit autis. Ikan Betutu harganya bisa mencapai 3-5 kali lipat dari harga Ikan Gabus per kilogram dan  bisa mencapai 10 kali lipat dari harga Ikan Lele per kilogram di pasar dalam negeri.

Ikan betutu merupakan ikan yang dijuluki malas karena ia terlalu malas bergerak kecuali di sentuh oleh tangan orang atau terkena sesuatu. Ikan ini terkenal memang bukan melalui jalur resmi seperti diperkenalan oleh Kementrian Perikanan. Namun justru penangkarannya, ikan ini tersohor. Bagi orang kalimantan ikan ini sudah tak asing lagi. Cara budidayanya juga tentu berbeda dengan cara budidaya ikan hias. Kemalasannya pun bertambah pada keinginnya untuk mencari makan. Ia hanya diam menunggu diberi makan. Jika sudah kenyang ia hanyak akan didasar perairan seperti ikan mati
Cara Budidaya Ikan Betutu

Bentuk kolam
Budidaya ikan betutu dapat dilakukan di kolam tanah, kolam beton bahkan kolam terpat. Budidaya ikan betutu tidak memerlukan perlakuan khusus, yang terpenting adalah kecukupan pakan, kualitas air yang terjaga, serta menjaga ikan dari serangan penyakit.


Cara Memasukkan Ikan Betutu ke Kolam

Ikan betutu dapat dipolikutur dengan ikan nila, pertama-tama masukan indukan ikan nila kedalam kolam. Setelah ikan nila kawin dan menghasilkan lava barulah dimasukan benih ikan betutu.
Pemberian tumbuhan di dalam kolam
Pemberian tanaman air sangat membantu budidaya ikan betutu karena ikan betutu tidak menyukai cahaya langsung. Di dalam kolam dapat diberi tanaman teratai, eceng  gondok atau tanaman air lainnya.




Teknik Persiapan kolam
Kolam dibiarkan kering dan disinari matahari  selama 3-5 hari sehingga kuman dan hama mati. Setelah itu, beri pupuk organik kering  seperti kotoran kuda, sapi, kebau atau kompos untuk menumbuhkan makanan alami untuk benih ikan betutu.
Selesai pemupukan kolam diisi dengan air hingga 30 cm, dan tunggu sampai air terlihat berubah menjadi hijau. Jika air berwarna hijau, air ditambahkan lagi setinggi 1 meter. Kini giliran untuk masukan indukan nila untuk berkembang biak, setelah berkembang biak ikan betutu siap dimasukan ke kolam.
Pembesaran ikan betutu dengan makanan alami seperti udang karang atau guppy,  8-12 bulan ukuran 10 cm sampai 400 gram. Tetapi jika pelet pakan dari ukuran 10 cm sampai 400 gram butuh 5-6 bulan. Menjadi dari ukuran 1 ons lebih cepet sekitar 3 bulan. Pelet digunakan harus amis, minimal 36% protein

Persiapan Kolam Tanah

  • Buat kolam untuk pembesaran Ikan Betutu dengan ukuran kolam 500 meter persegi yang mampu menampung 10.000 ekor bibit Ikan Betutu dengan perbandingan jumlah 10-20 ekor bibit Ikan Betutu per meter persegi. Jumlah ikan bisa lebih dipadatkan lagi namun harus dibantu dengan aerator untuk menambah suplai oksigen di dalam air agar ikan tetap tinggal di dasar kolam dan tidak mengapung di permukaan air. Ikan yang mengapung di permukaan air merupakan ciri ikan tidak sehat, terserang penyakit atau kurangnya oksigen di dasar kolam. Adapun bahan dan peralatan yang dibutuhkan ialah bambu sebagai patok pinggir kolam, kawat, cangkul, arit dan golok·      
  • Gali tanah sedalam 150cm-170cm, setelah itu tanah dikerakal atau dibajak dahulu sebelum diisi air. Dengan tujuan membersihkan dasar kolam dari benda-benda berbahaya.
  •  Tancapkan patok bambu setinggi 150-170cm di sekeliling kolam, lalu ikat bambu yang sudah disusun rapih menggunakan kawat sebagai penyangga dinding kolam
  • Sebelum diisi air, lakukan pemupukan pada dasar kolam menggunakan pupuk kandang dari kotoran sapi atau kambing sebanyak 10kg-20kg per meter persegi. Sedapat mungkin hindari pemakaian pupuk kandang dari kotoran ayam. Sekam yang terdapat pada pupuk kandang kotoran ayam ketika kolam diisi air dapat menyebabkan kematian pada ikan karena bisa membuat gatal pada tubuh ikan
  • Isi air hingga setinggi 100cm-120cm yang merupakan kedalaman ideal untuk pembesaran Ikan Betutu. Lalu tebar bibit Ikan Betutu di kolam tanah ukuran 500 meter persegi yang sudah disiapkan selama kurang lebih satu minggu.
  • Bibit Ikan Betutu pilih yang sudah ukuran 5-10cm seberat 1-2ons. Tingkat kematian usaha pembesaran Ikan Betutu sangat kecil antara 0-10% dengan syarat bibit sehat, kolam budidaya memiliki kondisi air bersih dan tidak terdapat limbah beracun atau botol bekas pestisida. Pemilihan bibit Ikan Betutu yang sehat bisa dilihat dari tidak adanya luka fisik di tubuh ikan. Apabila dipegang larinya gesit dan kulitnya terasa licin. Sebaiknya hindari bibit Ikan Betutu yang ketika dipegang terasa kasap dan jinak karena ciri tersebut menandakan bibit tidak sehat.

Pemeliharaan
  1. Pakan yang disukai Ikan Betutu ialah ikan-ikan kecil, udang, kecebong dan cacing yang masih hidup. Ikan betutu kurang responsif terhadap pakan mati yang masih segar dan akibatnya sisa makanan yang tidak termakan banyak menumpuk dan mengendap didasar kolam sehingga rawan menyebabkan pencemaran air kolam terutama bagi kolam semen, terpal dan fiber. Tidak ada takaran maupun jam-jam khusus dalam pemberian pakan. Usahakan dalam kolam pembesaran terdapat pakan dengan kuantitas besar karena sifat ikan dalam mencari mangsa lebih banyak pasif diam menunggu mangsa tidak agresif.
  2. Untuk menyediakan pasokan pakan yang cukup, dalam satu kolam budidaya Ikan Betutu bisa dipelihara jenis ikan lain seperti indukan mujair  dan nila. Jika indukan mujair atau nila menetaskan telur, diharapkan anakannya bisa menjadi pakan Ikan Betutu. Anakan Nila dan mujair yang masih hidup bisa dipanen selama satu tahun sebanyak dua kali.
  3. Kondisi air di dalam kolam sebaiknya selalu bersih dan tidak berlumpur seperti pada kolam Lele. Kolam sebaiknya dikuras secara rutin minimal 10-15 hari sekali. Khusus untuk kolam semen atau terpal pengurasan bisa dilakukan minimal 2 minggu atau sebulan sekali secara rutin untuk menghilangkan kerak lumut yang menempel pada dinding kolam. Kerak lumut pada dinding kolam bisa memicu tumbuhnya jamur yang bisa mematikan ikan.
  4. Dalam menguras kolam, buang sebagian air dalam kolam sekitar 30%-50% dan lanjutkan dengan penyikatan pada dinding kolam secara pelan-pelan jangan sampai mengoyak-oyak ikan yang dapat mencederai. Sikat secara perlahan bagian sisi kolam dan lakukan penyikatan pada dasar kolam jika menggunakan kolam semen atau terpal. Alat yang digunakan untuk pembersihan kolam bisa berupa sikat kamar mandi yang terbuat dari senar, dan untuk dasar kolam bisa menggunakan jenis sikat bergagang panjang seperti alat untuk pel lantai. Lakukan penyikatan pelan-pelan, sekedar bisa untuk membuat endapan lumpur atau lumut yang melekat di dasar lantai kolam terlepas. Sehingga memudahkan pembuangan endapan lumpur atau lumut ke luar kolam.
  5. Setelah disikat, endapan kotoran sebaiknya dibuang dengan cara disedot menggunakan alat hisap selang secara manual. Bersamaan dengan itu diusahakan juga adanya aliran air baru yang masuk ke dalam kolam.
  6. Selang untuk menyedot pembuangan kotoran sebaiknya tidak dibiarkan statis di titik tertentu tetapi digerakkan pelan-pelan sedemikian rupa agar bisa menyusuri hampir seluruh permukaan lantai dasar kolam yang terdapat endapan kotoran tanpa mengoyak-oyak ikan. Hentikan penyedotan untuk pembuangan air dalam kolam jika kolam sudah bersih dan air kolam sudah kelihatan jernih. Penuhi kembali kolam dengan air baru sampai batas yang diperlukan. 


Penyakit
Penyakit yang kerap menyerang Ikan Betutu ialah jamur atau bakteri yang diakibatkan kondisi air kolam kotor. Cara mengobatinya dengan cara merendam ikan dalam larutan garam ikan dengan  takaran 20gr/liter air selama 10 menit dan diulangi setiap tiga kali sehari hingga ikan benar-benar sembuh.

Panen
Ikan Betutu yang dipelihara siap panen setelah 8-12 bulan atau sudah mencapai berat minimum 4 ons. Panen dilakukan siang hari dengan menyiapkan tempat penampungan seperti bak plastik. Setelah semua peralatan siap, air kolam disusuti secara perlahan untuk memudahkan penangkapan menggunakan serokan maupun tangan dan disortir sesuai ukuran.

Sumber :


Kamis, 11 April 2019

Budidaya Ikan Sidat



Ikan sidat atau biasa dikenal dengan sebutan ikan unagi bagi masyarakat Jepang merupakan ikan air tawar yang masih satu keluarga dengan ikan belut. Dengan tekstur tubuh yang hampir sama dengan belut, membuat ikan ini menjadi salah satu ikan yang paling banyak digemari oleh masyarakat Jepang, hingga banyak masyarakat Jepang yang menginginkan ikan ini untuk dikonsumsinya. Budidaya ikan sidat sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda dari jenis ikan lain. Perbedaannya terletak pada perlakuan agar ikan ini tidak terlalku kena cahaya.

Hal ini menjadi tantangan menarik untuk para pembudidaya ikan sidat. Karena dituntut untuk lebih kreatif menciptakan lingkungan yang baik untuk ikan sidat. Karena akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan ikan sidat itu sendiri.
Sebelum memulai pembudidayaan ikan sidat. Sebaiknya memperhitungkan hal-hal berikut ini agar bisa mendapatkan kualitas yang bagus dan cepat panen. Diantaranya adalah :

Suhu Pada Kolam

Suhu Kolam ikan sidat harus kamu perhatikan secara cermat. Suhu kolam yang paling baik untuk membudidayakan ikan sidat berkisar 28 – 30 derajat celcius. Sebaiknya mencari lokasi yang sedikit teduh untuk mendapatkan hasil ikan sidat yang berkualitas bagus.
Suhu kolam memiliki pengaruh besar pada tingkat kematian ikan sidat. Dikarenakan hal ini dapat menyebabkan ikan tidak nafsu makan dan sangat mudah untuk terserang penyakit. Salah satu ciri suhu kolam yang tidak teratur adalah bergerombolnya ikan di salah satu sisi kolam.
Untuk menjaga kestabilan suhu pada kolam, gunakan tanaman eceng gondok dan gunakan juga sekam padi sebagai alas kolam. Eceng gondok berfungsi sebagai penetral pada saat suhu panas. Sedangkan sekam padi berfungsi sebagai isolator saat suhu sedang dingin.

Tingkat pH Pada Air

Tingkat pH yang sangat cocok untuk budidaya ikan sidat adalah berkisar antar 7-8.  Mengukur PH air yang paling mudah adalah dengan menggunakan kertas lakmus atau menggunakan pengukur pH lainnya. Bila menggunakan kertas lakmus, cukup memasukan kertas lakmus kedalam air, kemudian diamkan beberapasaat dan perhatikan perubahan warnanya.
Jika kertas lakmus berubah warna menjadi merah itu menunjukan kadar  pH dalam air tersebut terlalu asam ( acid ). Kemudian jika kertas lakmus berubah warna menjadi hijau, itu menunjukan kadar pH dari air tersebut terlalu basa ( alkali ). Terakhir jika kertas lakmus berubah warna menjadi kuning, itu menunjukan kadar  pH dalam air adalah netral dan ini adalah kondisi yang baik untuk ikan sidat.


Kandungan OksigenTerlarut

Kandungan oksigen dalam air mempengaruhi proses penyerapan makanan oleh ikan sidat. Jika kandungan oksigen dalam air kurang, akan menyebabkan kolam memiliki aroma bau tak sedap. Untuk membudidayakan ikan sidat, dibutuhkan kandungan oksigen 1 – 2,5 ppm. Hal yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen meliputi suhu, tekanan air, dan kemurnian air.
Kebutuhan Nutrisi

Nutrisi untuk ikan sangat penting untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal. Ikan sidat pada umumnya membutuhkan nutrisi seperti lemak, karbohidrat, protein, mineral dan juga vitamin. Ini menjadi penting untuk kamu cermati karena 50 – 70% biaya budidaya adalah untuk pakan dan nutrisi.
Jika nutrisi pada ikan sidat terpenuhi maka akan dengan mudah mendapatkan kualitas ikan sidat yang baik. Semakin baik kualitas ikan sidat maka semakin tinggi juga nilai jualnya. Vitamin untuk ikan sidat bisa diperoleh secara online dengan mudah.

Cara Budidaya Ikan Sidat

Setelah mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan, untuk membudidayakan ikan sidat agar cepat panen dan memiliki kualitas yang bagus. Saatnya memulai proses budidaya ikan sidat dengan tahapan sebagai berikut.

Persiapan Kolam

Ada 2 jenis kolam dalam membudidayakan ikan sidat yang populer. Yaitu kolam beton dan Kolam terpal
  • Kolam Beton : Siapkan kolam beton berukuran panjang 2 meter dan lebar 2m dengan tinggi 0,8 meter. Kemudian isikan dengan air setinggi 0,4 meter dengan debit air sekitar 15 liter /menit.
  • Kolam Terpal : Siapkan kerangka kolam dapat menggunakan besi ataupun kayu. Untuk sisinya buat pagar dari bambu atau kayu. Letakan alas sebelum memasang terpal. Alas dapat berupa sekam padi ataupun karpet, yang terpenting hindari dari benda tajam agar terpal tidak sobek. Kemudian pasang terpal dan ikat pada kerangkanya.


Jenis kolam masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kolam beton lebih praktis dalam pembuatannya dibandingkan dengan kolam terpal. Namun kolam terpal memiliki suhu yang cenderung lebih stabil dan memudahkan ketika panen.
Penebaran Benih

Dalam budidaya sidat ada tiga tahapan yang perlu anda perhatikan, yaitu tahapan pendederan 1, pendederan 2 dan tahap pembesaran. Kami mengklasifikasikan berdasarkan tahapan tersebut karena untuk memudahkan kita dalam mempercepat laju pertumbuhan ikan sidat.

Benih ikan sidat yang baik untuk ditebar berukuran minimal 0,17 gram /ekor. Penebaran benih sidat yang paling baik adalah pagi hari. Ini karena pada pagi hari suhu air masih rendah dan bertujuan agar benih ikan sidat tidak mengalami depresi.

Benih ikan sidat yang ingin ditebar sebelumnya harus diadaptasi terlebih dahulu agar bibit dapat beradaptasi dengan lingkungan kolam. Caranya adalah :
  1. Masukan plastik yang berisi benih ikan sidat kedalam kolam dan diamkan beberapa saat
  2. Buka plastik dan biarkan bibit ikan sidat keluar secara perlahan-lahan agar bibit tumbuh dengan baik, sebaiknya gunakan perhitungan 1 liter air = 6 ekor. Proses adaptasi harus dilakukan secepat mungkin sesaat setelah benih ikan sidat sampai. Ini agar ikan sidat bisa beradaptasi dan juga dapat memakan pakan buatan. Karena makanan sebelumnya adalah berupa pakan heterogen.


Tahapan ini dilakukan sampai benih ikan sidat kira-kira memiliki bobot 10 gram /ekornya. Lakukan pengamatan rutin seperti kebersihan kolam dan pemberian pakan secara teratur.

Pembesaran Ikan Sidat

Pada tahapan ini yang dilakukan adalah proses pembesaran ikan sidat. Proses ini memiliki tujuan untuk membesarkan ikan sidat sampai pada ukuran yang siap konsumsi yaitu ukurannya lebih dari 200 gram per ekor.
Untuk tempat pemeliharaannya bisa menggunakan kolam beton yang memiliki ukuran 2 x 5 x 1,8 m³ dengan jumlah air media sekitar 5 m³. Kolam pemeliharaannya sebaiknya dilengkapi dengan sistem aerasi dengan air yang mengalir. Air media yang digunakan bisa berasal dari tandon air sumur yang kemudian dialirkan ke dalam paralon yang menuju ke kolam pemeliharaan. Dianjurkan untuk volume pergantian airnya minimal lebih dari 300% tiap hari. Supaya suhu airnya tetap terjaga pada kisaran 29-31 °C, sebaiknya kolam pemeliharaan ditutup dengan terpal atau bisa menggunakan penutup anyaman bambu.
Waktu yang dibutuhkan dalam budidaya ikan sidat sampai siap untuk konsumsi sekitar kurang lebih 5 bulan, tergantung ukuran benih yang kita tabur. Misalnya ukuran benih 200 gram, untuk bisa menghasilkan panen ikan sidat berukuran 500 gram memerlukan waktu sekitar 5 bulan. Sebagai gambaran jika anda menaburkan 1 ton benih anda bisa menghasilkan panen sekitar 5 ton ikan sidat.

Masa pembesaran ikan sidat untuk mencapai bobot yang siap dipanen, kurang lebih sekitar 7 – 8 bulan. Dalam proses ini yang perlu kamu perhatikan adalah :

  • Pemberian pakan ikan sidat : Pakan ikan sidat berupa pelet dan pakan campuran. Pakan campuran dapat berupa campuran pakan udang, psp dan indofeed dicampurkan dengan vitamin c dan cmc. Dengan perbandingan 10 % : 45 % : 45 %. Pemberian makan sebaiknya dilakukan pada pukul 10.00 pagi sebanyak 40 % dan malam harinya pukul 20.00 sebanyak 60%.


  • Pengamatan bobot mingguan : Hal ini bertujuan untuk mengamati pertumbuhan ikan sidat. Ambil 5% ikan sidat sebagai sampel untuk diamati bobotnya. Jika bobotnya kurang kamu bisa mengejar ketinggalan bobot di minggu berikutnya.


  • Pengendalian penyakit : Kamu bisa melakukan pencegahan penyakit menyerang ikan sidat dengan cara menjaga kebersihan kolam dan pakan tambahan berupa probiotik.


Diperlukan keuletan da kesabaran dalam pembudidayaan. Dengan harga ikan sidat yang sangat tinggi, tentunya semua jerih payah kamu akan terbayarkan.

Sumber :

Cara Budidaya Ikan Sidat Agar Cepat Panen di https://rejekinomplok.net/budidaya-ikan-sidat/

Cara Praktis Budidaya Sidat Agar Keuntungan Fantastis di https://www.sipendik.com/cara-praktis-budidaya-sidat-agar-keuntungan-fantastis/




  
Pemanenan Ikan Sidat

Ukuran ikan sidat yang siap untuk dipanen adalah sekitar 180 – 200 gram /ekor. Ikan sidat pada ukuran ini telah siap untuk kamu jual di pasaran lokal. Cara pemanenan ikan sidat yaitu :

1.    Sehari sebelum dipanen kamu tidak perlu memberi makanan. Baru ketika hendak dipanen kamu berikan makan, ketika ikan sidat berebut makanan kamu akan mudah menangkapnya dengan jaring.

2.    Kemudian keringkan kolam dan giring ke arah bak penampungan.

3.    Pisahkan ikan sidat berdasarkan dengan ukurannya. Karena akan ada ikan sidat yang pertumbuhannya cepat dan ada juga yang pertumbuhannya lambat.

Letakan pada bak / penampungan yang berisi air dangkal dan telah dilengkapi dengan aerator


Selasa, 09 April 2019

Kultur Jentik Nyamuk Untuk Pakan Ikan Hias

Jentik Nyamuk Untuk Pakan Ikan Hias

Jentik nyamuk atau biasa disebut dengan ncuk merupakan larva dari nyamuk. Larva dari nyamuk ini sangat berguna sekali bagi pakan ikan kecil atau anakan ikan. Untuk mendapatkan jentik nyamuk Biasanya kita tinggal mencari di got-got atau selokan selokan dekat rumah biasanya jentik sangat banyak terdapat di genangan air air dan gratis lagi.
Jentik nyamuk yang oleh sebagian orang sangat dimusuhi karena merupakan sumber asal dari nyamuk yang dianggap sangat mengganggu dan berbahaya bagi kesehatan, tapi Bagi Para hobis Ikan Hias khususnya cupang mania (penggemar Ikan cupang) merupakan sumber pakan ikan hias yang sangat dicari. Bahkan karena sulitnya mencari jentik nyamuk di musim-musim tertentu, banyak para peternak ikan hias yang harus membudidayakan sendiri Jentik nyamuk ini. 

Nyamuk adalah serangga yang hidup di daratan dan memiliki sayap yang dapat terbang di udara. Ada beberapa jenis nyamuk yang kita kenal, diantaranya: nyamuk Anopheles (malaria), nyamuk Aedes (demam berdarah) dan nyamuk biasa (Cuylex).

Nyamuk lebih banyak hidup dan tumbuh berkembang di daerah yang beriklim panas, terutama tempat-tempat yang banyak genangan air dan bersemak, seperti selokan, kolam, rawa, tambak, dan got.

Nyamuk yang sering mmenghisap darah pada  tubuh kita ialah nyamuk yang berjeniskelamin betina, karena nyamuk jantan tidak menghisap darah manusia tetapi mereka lebih banyak mencari makanan dari buah atau tumbuh-tumbuhan dengan menghisap cairannya.

Nyamuk berkembang biak melalui proses perkawinan terlebih dahulu, biasanya nyamuk yang sudah memiliki cadangan makanan atau sesudah menghisap darah setelah  1 minggu nyamuk betina mulai bertelur.

Kemudian mereka mencari tempat seperti air-air yang menggenang untuk menyimpan telurnya, nyamuk meletakan telurnya di permukaan air yang banyak ditumbuhi tumbuhan atau kotoran yang mengapung.

Anak-anak nyamuk disebut jentik-jentik yang hidup di dalam air sebagai plankton sementara atau meroplankton. Pernapasan jentik nyamuk masih menggunakan oksigen dari udara yang diisap dengan trachea, mereka menghisap oksigen dengan cara menyembulkan bagian ekornya ke permukaan air.

Makanan nyamuk terdiri dari kotoran yang sedang membusuk di dalam air dan juga beberapa jenis jasad renik. Untuk menjadi dewasa, jentik-jentik nyamuk ini harus menjadi kepompong terlebih dahulu, lama proses kepompong antara 1-3 hari, setelah keluar dari kepompong baru jentik nyamuk menjadi nyamuk dewasa yang siap untuk menghisap.

Cara Kultur Jentik Nyamuk
Untuk mengkultur jentik nyamuk tidaklah sulit kita hanya memerlukan beberapa bahan dan alat untuk memulai mengkultur nya oke kecelakaan di kecil ikuti langkah berikut ini


Pembibitan Jentik Nyamuk

Pembibitan di dalam toples

  • Langkah pertama yang harus dilakukan untuk beternak jentik nyamuk adalah mebuat media tempat bertelur nyamuk dewasa dewasa. Keberhasilan dalam mengumpulkan telur nyamuk akan menentukan keberhasilan anda beternak jentik nyamuk untuk pakan ikan.
  • Sediakan wadah berbentuk ember dengan ukuran diameter 20 sampai 30 cm, semakin banyak wadah semakin baik.
  • Isi wadah tersebut dengan air cucian beras sebagai konsetrat awal
  • Simpan wadah di dearah gelap namun tidak begitu tertutup dan juga terbuka, perhatikan sebaiknya ditempat yang banyak nyamuk
  • Tunggu hingga 3 sampai 4 hari jika masih belum ada tanda-tanda nyamuk bertelu bis ajadi anda harus mengganti air atau memindahkan tempat wadah tersebut.
  • Wadah yang sudah berisi telur nyamuk akan tampak dengan telur yang mengapung dan berkumpul.
  • Jika sudha terjadi jangan pindahkan wadah akan tetapi tunggu sampai sampai terlur berubah menjadi jentik nyamuk, jika sudah tampak jentik nyamuk kemudian pindahkan dengan perlahan lalu tempatkan wadah baru agar siklus jentik nyamuk anda berkesinambungan.
Pemeliharaan Jentik Nyamuk
  • Pada kondisi air cucian beras, Jentik nyamuk tidak perlu di beri makan namun air tersebut diganti jika masa panen sudah tiba namun jika air yang digunakan adalah air biasa jentik nyamuk akan mebutuhkan makanan.
  • HIndair penggunaan wadah penetasan telur dari logam karena karat pada logam dapat berdampak pada ikan cupang atau ikan peliharaan anda.
  • Makananan jenitk nyamuk yang lain dapat diberikan melalui potongan daun segar yang diletakkan di air naun jumlahnya sedikit saja.


Ref:

Kamis, 04 April 2019

Pembenihan dan Pembesaran Ikan Baung


PENDAHULUAN

Baung adalah nama segolongan ikan yang termasuk kedalam marga Hemibagrus, suku Bagridae. Ikan yang menyebar luas di IndiaCina selatan dan Asia Tenggara ini juga dikenal dengan banyak nama daerah, seperti ikan duri, baong, baon, bawon, senggal atau singgah, tagih, niken, siken, tiken, tikenbato, dan lain-lain.
Ikan baung (Mystus nemurus) merupakan komoditas perikanan air tawar di Indonesia. Ikan ini telah berhasil dipijahkan secara buatan di BBAT Sukabumi sejak tahun 1998. Tekstur dagingnya berwarna putih, tebal dan tampa duri halus dalam dagingnya, sehingga sangat digemari masyarakat.
Sebelum produksi ikan baung umumnya berasal dari penangkapan di alam, sehingga hasilnya tidak menentu baik dari jumlah maupun ukurannya. Dengan diketahuinya teknik pemijahan ikan baung, diharapakan usaha pembudidayaannya akan berkembang sehingga produksinya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

SISTEMATIKA

Phylum Chordata, Kelas Pisces, Anak kelas Teleostei, Bangsa Ostariophysi, Anak Bangsa Siluridae, Suku Bagridae, Marga Mystus dan Jenis Mystus nemurus.
Ikan baung memiliki kumis  atau sungut yang mencapai mata, badanya tidak bersisik mempunyai sirip dada dan sirip lemak yang besar, serta mulutnya melengkung. Ikan baung berwarna coklat kehijauan, hidup di dasar perairan dan bersifat omnivora.
Di Jawa Barat ikan baung dikenal dengan nama tagih, senggal atau singah : Di Jawa tengah : Jakarta dan Malaysia, bawon ; Serawak, baon : Kalimantan Tengah, niken, siken, tiken, bato, baungputih, dan di Sumatra, baong.
Ciri-ciri induk Jantan dan betina ikan baung:
-       Induk betina :tubuh lebih pendek , mempunyai dua buah lubang kelamin yang bentuknyabulat.
-       Induk Jantan :Tubuh lebih panjang, mempunyai satu buah lubang kelamin yang bentuknya memanjang.

PEMBENIHAN


A. Pematangan Gonad

Pematangan gonad dilakukan di kolam beraliran air yang kontinyu dengan kepadatan 0,2 s/d 0,5 kg/m2. Setiap hari diber ipakan pellet sebanyak 3 s/d 4 % per hari dari berat tubuhnya.

B. Seleksi Induk

o  Seleksi induk bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan induk yang akan dipijahkan.
o  Induk betina ditandai dengan perutnya yang buncit dan lembut, bila diurut telur yang keluar bentuknya bulat utuh berwarna kecoklatan.
o  Induk jantan ditandai dengan warna tubuh dan alat kelaminnya agak kemerahan.
Pejatan Ikan Baung
(Induk Jantan Tubuh Terlihat Lebih Panjang)

Ikan Baung
(Induk Betina Tubuh Lebih Pendek dan Gemuk)


C. Penyuntikan

o  Induk betina disuntik dengan ovaprin sebanyak 0,6 ml/kg dan jantan dengan dua kali dengan selang waktu 12 jam. Setiap penyuntikan sebanyak ½ dosis total.
o  Penyuntikan dilakukan pada bagian punggung

D. Pemijahan/Pengurutan

o  Apabila akan dipijahkan secara alami, induk jantan dan betina yang sudah disuntik disatukan didalam bak yang telah diberi ijuk dan biarkan memijah sendiri.
o  Apabila akan diurut, maka pengurutan akan dilakukan 6 s/d 8 jam setelah penyuntikan kedua.
o  Langkah pertama adalah menyiapkan sperma: ambilkan tong sperma dari induk jantan dengan membedah bagian perutnya, gunting kantong sperma dan keluarkan. Cairan sperma ditampung dalam gelas  yang sudah diisi NaCl 0,9 % sebanyak ½ bagiannya. Aduk hingga rata. Bila terlalu pekat, tambahkan NaCl sampai larutan berwarna putih susu agak encer.
o  Ambil induk betina yang akan dikeluarkan telurnya. Pijit bagian perut kearah lubang kelamin sampai telurnya keluar. Telur dimpung dalam mangkok plastik  yang bersih dan kering. Masukkan larutan sperma sedikit demi sedikit dan aduk sampai merata. Agar terjadi pembuahan, tambahkan air bersih dan aduklah sampai merata sehingga pembuahan dapat berlangsung dengan baik, untuk mencuci telur dari darah dan kotoran lainnya, tambahkan lagi air bersih kemudian dibuang. Lakukan pembilasan 2 s/d 3 kali agar bersih.
o  Telur yang sudah bersih dimasukkan dalam akuarium penetasan yang sudah diisi air. Cara memasukkan, telur diambil dengan bulu ayam, lalu sebarkan keseluruh permukaan akuarium sampai merata. Dalam 36 jam telur akan menetas dan larva yang dihasilkan dipindahkan ke akuarium pemeliharaan larva. Setelah berumur dua hari, larva diberimakan kutu air (Moina atau Daphnia) atau cacing sutra (Tubifex) yang telah dicincang. Setelah berumur 4 hari larva diberi makan cacing sutra hingga berumur tujuh hari.

E. Pendederan

o  Persiapan kolam pendederan dilakukan seminggu sebelum penebaran larva, yang meliputi : pengeringan, perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar dan pembuatan kemalir.
o  Pengapuran dilakukan dengan melarutkan kapur tohor kedalam tong, kemudian disebarkan keseluruh pematang dan dasar kolam. Dosisnya 50 gr/m2.
o  Pemupukan menggunakan kotoran ayam yang sudah dikeringkan dengan dosis 500 s/d 1.000 gr/m2. Kolam diisi air setinggi 40 cm dan setelah 3 hari disemprot dengan organophospat 4 ppm dan dibiarkan selama 4 hari.
o  Benih ditebar pada pagi hari dengan kepadatan 100 ekor/m2.
o  Pendederan I dilakukan selama 14 hari, pendederan II dilakukan selama 30 hari. Pakan tambahan diberikan setiap hari berupa tepung pellet sebanyak 0,75 gr/1.000 ekor.

PENYAKIT

Penyakit yang sering menyerang ikan baung adalah Ichthyop thirius multifiliis atau lebih dikenal dengan white spot (bintikputih). Pencegahan, dapat dilakukan dengan persiapan kolam yang baik, terutama pengeringan dan pengapuran. Pengobatan dilakukan dengan menebarkan garam dapur sebanyak 200 gr/m3 setiap 10 hari selama pemeliharan atau merendam ikan yang sakit kedalam larutan Oxytetracyclin 2 mg/liter.

 

CARA BUDIDAYA PEMBESARAN

Budidaya ikan baung dapat dilakukan di dalam keramba ataupun kolam. Budidaya ikan baung pada kolam air tenang juga telah lama dikenal dan dilakukan oleh petani Indonesia. Namun, ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam usaha pembesaran ikan baung di kolam air tenang. Berikut panduan lengkap budidaya ikan baung.

1.      Pemilihan lokasi

Untuk menjalankan usaha budidaya ikan baung, pertama Anda perlu memilih lokasi yang strategis untuk tempat budidayanya. Lokasi untuk pembuatan kolam budidaya ikan baung pada kolam tanah air tenang ini tidak berbeda jauh dengan budidaya ikan jenis lainya. Tanah yang baik untuk kolam adalah tanah yang berstruktur kuat, dapat menahan air, subur, tidak berbatu-batu, sumber air sepanjang tahun tidak mudah kering pada saat musim kemarau, dan juga bebas dari pencemaran limbah dan bahan-bahan beracun.
Sifat fisika kimia air, seperti suhu air sebaiknya sebaiknya berkisar antara 26—30 °C, pH berkisar sekitar antara 4—9 ppm, kandungan oksigen terlarut minimal 1 mg/liter dan optimal adalah 5—6 ppm, dan kandungan NH3 kurang dari 1,5 ppm.

2.      Konstruksi kolam

Bentuk kolam untuk budidaya ikan baung sebaiknya empat persegi panjang, bentuk pematang trapesium dengan kemiringan 1:1, dan bagian atas pematang ditanami tumbuhan air untuk menghindari erosi. Tinggi pematang berkisar antara 1,5—2 m yang dapat dibuat tanah atau temnbok.

3.      Persiapan Kolam
Sebelum dimanfaatkan untuk pembesaran ikan, kolam sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu kemudian diberi kapur CaCO3 dengan dosis 180—370 kg/ha/tahun untuk memusnahkan pemangsa dan binatang lain yang membahayakan ikan. Selain itu, hal tersebut dilakukan untuk mengurangi keasaman tanah dan air kolam. Kolam dapat juga dipupuk dengan pupuk organik 1kg/m2/periode atau pupuk anorganik 1 gram/m2/periode.
Tinggi air pemeliharaan minimal 0,5 m dan debit air berkisar sekitar 10—15 liter/detik/ha. Sebelum air dimasukkan ke kolam pemeliharaan, pintu pemasukan air diberi saringan untuk menghindari hama dan kotoran yang masuk ke kolam budidaya.

4.      Penebaran benih

Penebaran benih dilakukan setelah air dibiarkan selama kurang lebih 1 bulan menggenang di dalam kolam budidaya. Adapun kedalaman air sebaiknya 50—80 cm. Benih yang ditebar berukuran 2—3 gram dengan kepadatan tebar 60—100 ekor/m2.


Referensi:

https://id.wikipedia.org/2018/06/wiki/Baunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Baung
http://www.ilmuhewan.com/2018/06/cara-pembenihan-ikan-baung/