Selasa, 19 Maret 2019

Menjaga Kualitas Air



1.        Pendahuluan

Media budidaya ikan merupakan suatu tempat bagi ikan untuk tumbuh dan berkembang yaitu air. Air yang dapat digunanakan untuk kegiatan budidaya ikan harus mempunyai standar kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan persyaratan hidup ikan.  Air yang dapat digunakan sebagai media hidup harus dipelajari agar ikan sebagai organisme air dapat dibudidayakan sesuai kebutuhan manusia sebagai sumber bahan pangan yang bergizi dan relatif harganya murah. Air yang memiliki kreteria untuk budidaya ikan yang baik memiliki tumbuhan tingkat rendah dan flankton sebagai indikator paling mudah bahwa air tersebut dapat untuk digunakan sebagai media budidaya ikan.
Hal ini dikarenakan organisme ini merupakan produsen primer  sebagai pendukung kesuburan perairan. Oleh karena itu kita harus mampu menyiapkan kondisi perairan yang baik, terutama untuk  tumbuhan tingkat rendah dalam proses asimilasi sebagai sumber makanan ikan. Secara umum air sebagai lingkungan hidup memiliki sifat fisik, kimia, dan biologi.  Agar dapat melakukan pengelolaan kualitas air dalam budidaya ikan maka harus difahami ketiga parameter kualitas air tersebut. Karena parameter tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan budidaya ikan.

2.      Parameter Kualitas Air
a.    Sifat Fisik
a.1. Kepadatan (density/berat jenis)
Pada suhu 4oC  air murni mempunyai kepadatan yang maksimum yaitu 1 (satu). Sehingga kalau suhu air naik, lebih tinggi dari 40C berat jenisnya akan turun, demikian juga sebaliknya. Dengan adanya perbedaan berat jenis air antara permukaan dan dasar perairan akan memudahkan perpindahan massa air, keuntungan dengan adanya gerakan air ini  dapat mendistribusikan berbagai zat keseluruh perairan. Sedangkan kerugiannya adalah sering terjadinya aliran air vertikal yang membawa zat racun dari dasar menuju permukaan air.
a.2. Kekentalan (Viscosity)
Pada suhu 0oC kekentalan air murni memiliki nilai yang terbesar, makin naik suhunya makin berkurang kekentalannya. Kekentalan ini berpengaruh terhadap
pengendapan jasad renik (plankton), zat-zat yang melayang di dalam air.

a.3. Tegangan permukaan

dengan adanya tegangan permukaan, maka binatang dan tumbuhan yang ringan seperti kimbung akar dapat berjalan diatas permukaan, ada juga plankton yang menggantung dibawah permukaan air.

a.4. Suhu Air

Air relatif tidak banyak mengalami fluktuasi suhu dibandingkan dengan udara. Hal ini disebabkan panas jenis air lebih tinggi dari udara. Organisme air memerlukan suhu yang relatif stabil. Agar fluktuasi air suatu perairan rendah  maka perlu adanya penyebaran suhu.

a.5. Kecerahan dan kekeruhan air

Kecerahan air disuatu perairan dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari  yang masuk kedalam air. Sedangkan kekeruhan dipengaruhi oleh zat yang tersuspensi pada suatu perairan seperti lumpur, jasad renik dan pengaruh warna air. Air yang keruh dapat meyebabkan rendahnya daya ikat oksigen, berkurangnya batas pandangan ikan, berkurangnya selera makan ikan, dan ikan sulit bernafas.

a.6. Salinitas

Salinitas adalah total konsentrasi ion yang terdapat dalam perairan ( kadar garam dalam perairan). Salinitas untuk perairan tawar berkisar antara 0-5 ppt.

a.         Sifat Kimia
b.1. Oksigen, keberadaan oksigen sangat berpengaruh terhdap kelangsungan ikan dan biota perairan lainnya. Kekurangan oksigen menyebabkan ikan menjadi lesu dan susah makan.
a.2. Kekentalan (Viscosity)
Pada suhu 0oC kekentalan air murni memiliki nilai yang terbesar, makin naik suhunya makin berkurang kekentalannya. Kekentalan ini berpengaruh terhadap
pengendapan jasad renik (plankton), zat-zat yang melayang di dalam air.

a.3. Tegangan permukaan

dengan adanya tegangan permukaan, maka binatang dan tumbuhan yang ringan seperti kimbung akar dapat berjalan diatas permukaan, ada juga plankton yang menggantung dibawah permukaan air.

a.4. Suhu Air

Air relatif tidak banyak mengalami fluktuasi suhu dibandingkan dengan udara. Hal ini disebabkan panas jenis air lebih tinggi dari udara. Organisme air memerlukan suhu yang relatif stabil. Agar fluktuasi air suatu perairan rendah  maka perlu adanya penyebaran suhu.

a.5. Kecerahan dan kekeruhan air

Kecerahan air disuatu perairan dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari  yang masuk kedalam air. Sedangkan kekeruhan dipengaruhi oleh zat yang tersuspensi pada suatu perairan seperti lumpur, jasad renik dan pengaruh warna air. Air yang keruh dapat meyebabkan rendahnya daya ikat oksigen, berkurangnya batas pandangan ikan, berkurangnya selera makan ikan, dan ikan sulit bernafas.

a.6. Salinitas

Salinitas adalah total konsentrasi ion yang terdapat dalam perairan ( kadar garam dalam perairan). Salinitas untuk perairan tawar berkisar antara 0-5 ppt.

a.         Sifat Kimia
b.1. Oksigen, keberadaan oksigen sangat berpengaruh terhdap kelangsungan ikan dan biota perairan lainnya. Kekurangan oksigen menyebabkan ikan menjadi lesu dan susah makan.



b.2. Selain Oksigen CO2, pH, dan Kesadahan juga berpengaruh terhadap kualitas air

a.         Sifat Biologi
Sifat biologi air dipengaruhi oleh  flankton dan fitoflankton serta jasad renik yang hidup diperairan.


1.        Cara Sederhana Untuk Menjaga Kualitas Air Kolam

Menjaga kualitas air bisa dengan cara melakukan fermentasi air kolam.  Untuk fermentasi bahan yang diperlukan : Kotoran sapi 1kg/m2; Probiotik dengan dosis 10 ml/m2 dan air secukupnya.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a.       Isi kolam terlebih dahulu dengan menggunakan air yang akan dilakukan proses fermentasi.
b.      Campurkan kotoran sapi dan probiotik aduk secara merata.
c.       Tuangkan campuran bahan fermentasi kedalam kolam secara merata.
d.      Biarkan proses fermentasi selami seminggu.

Tanda-tanda kolam siap ditebar benih yaitu air terlihat bening kecoklatan dan terdapat banyak mikro organisme yang hidup seperti jentik-jentik, kutu air, cacing darah, plankton dan lain-lain.
Kualitas air kolam harus selalu dipantau dan dijaga agar pertumbuhan ikan bisa maksimal. Yang terpenting adalah menjaga suhu dan kadar oksigen. Suhu sangat berpengaruh terhadap kondisi nafsu makan ikan yang hidup didalamnya. Ketidak stabilan suhu akan menggangu nafsu makan ikan sehingga pakan yang telah diberikan banyak tidak termakan. Sisa-sisa pakan yang masih terdapat dalam air kolam lama-kelamaan akan membusuk dan menghasilkan senyawa beracun. Dengan adanya pembusukan ini bisa menyebabkan kadar oksigen menurun.
Jika air kolam kekurangan oksigen maka ikan-ikan menjadi lemas dan hilang nafsu makannya. Apalagi jika kepadatan ikannya tinggi. Untuk itu perlu menjaga kestabilan kualitas air kolam dengan cara menjaga kestabilan suhu air, memelihara ikan tidak terlalu padat, memberi pakan sesuai anjuran, menggati air secara berkala dan memberikan obat perangsang nafsu makan ikan.

Selain cara diatas, ada cara lain untuk menjaga kualitas air terutama pada kolam terpal yang melakukan budidaya ikan lele.  Dengan menggunakan bahan alami. Bahan yang digunakan yaitu daun pepaya 5 lembar, daun sirih 5 lembar, daun jewer kotok secukupnya dan air kencing kelinci 1 liter. Semua bahan dimasukkan kedalam wadah dan diisi air sebanyak 5 liter dan didiamkan selama 20 hari. Setelah 20 hari air ramuan tadi dapat diaplikasikan pada kolam dengan cara 1 gelas ramuan dicampur garam 3 sendok campur air 1 ember dan tebarkan pada kolam seluas 2x4 meter.


Sumber :

·         Manajemen Kualitas air. Defishery.wordpress.com.
·         Cara Menjaga Kualitas air kolam. Budidarma.com.
Supriatna adhya. Manfaartkan  daun dan kohe kambing serta urine kelinci untuk menjaga kualitas air. Supriyatnaadhya.wordprees.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar